Asuransi merupakan upaya memindahkan risiko yang akan dihadapi seseorang di masa mendatang untuk dipikul atau ditanggung oleh pihak lain sebagai bagian usaha dari pihak lain tersebut.
Pihak lain itu bisa perorangan ataupun lembaga. Biasanya pihak yang bisa menanggung risiko pihak lain dapat dilakukan dengan
perjanjian dua pihak atau perjanjian publik yang dikelola oleh lembaga atau perusahaan asuransi.
Keluarga atau seseorang harus mempunyai persepsi atau pendapat atau kepastian akan adanya risiko di masa mendatang. Risiko tersebut dirasakan berdampak terhadap kehidupan keluarga atau seseorang di masa mendatang jika terjadi. Risiko tersebut dikelompokkan menjadi risiko kematian, risiko atas kerusakan atau hilang barang, dan berbagai risiko yang dapat diperhatikan perusahaan asuransi.
Persoalan berikutnya adalah jika risiko itu tidak mau ditanggung pihak lain dan mempunyai kemampuan untuk menanggung sendiri, tidak diperlukan asuransi.
Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah dengan membeli asuransi kesehatan untuk keluarga. Apabila kepala keluarga bekerja di perusahaan yang tidak menanggung biaya pengobatan, sebaiknya keluarga harus membeli asuransi untuk aktivitas tersebut. Artinya keluarga membutuhkan asuransi untuk biaya pengobatan.
Kembali lagi, jika keluarga bisa berhitung dan menjamin tidak akan mendapatkan gangguan kesehatan, keluarga tidak perlu membeli asuransi. Keluarga atau seseorang paling utama mendapatkan atau membeli asuransi kesehatan.
Selanjutnya, keluarga mencoba atau membuat daftar asuransi yang diinginkan setelah asuransi kesehatan. Asuransi lain yang dibutuhkan keluarga adalah asuransi kematian. Asuransi ini dibutuhkan karena jika kematian terjadi pada kepala keluarga yang menjadi tumpuan harapan, akan terjadi persoalan pada keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus benar-benar memikirkan tentang persoalan yang terjadi di masa mendatang.
Salah memilih pihak yang diasuransikan bisa juga memengaruhi persoalan di masa mendatang. Misalnya, pihak yang menjadi diasuransikan adalah kepala keluarga karena kepala keluarga yang banyak mempunyai aktivitas untuk mendapatkan risiko tersebut, tetapi yang diasuransikan adalah ibu rumah tangga karena yang mengambil keputusan dalam rumah tangga selalu ibu rumah tangga tersebut. Kesalahan ini mengakibatkan kesulitan pada keluarga jika yang meninggal kepala keluarga.
Aset keluarga
Asuransi selanjutnya yang sangat diperlukan oleh keluarga adalah asuransi aset keluarga. Asuransi aset keluarga yang dimaksudkan adalah asuransi kebakaran atas rumah. Setelah keluarga membeli atau telah memiliki asuransi ini, keluarga bisa melanjutkan ke aset yang lain yang perlu mendapatkan asuransi.
Asuransi lain yang juga perlu mendapatkan pertimbangan keluarga atau seseorang adalah asuransi pendidikan. Keluarga sangat membutuhkan asuransi pendidikan mengingat biaya pendidikan di masa mendatang akan lebih besar. Keluarga harus memikirkan asuransi ini karena asuransi ini bisa membantu anggota keluarga memiliki kehidupan yang lebih layak di masa mendatang dengan memiliki pendidikan yang lebih baik. Perencanaan atas asuransi pendidikan sangat diperlukan keluarga.
Keluarga atau seseorang harus memelajari secara saksama asuransi yang akan dimiliki. Keluarga atau seseorang harus juga memelajari kemampuan dalam memiliki asuransi tersebut. Artinya keluarga atau seseorang harus menyinkronkan kemampuan dengan asuransi yang diinginkan. Jika asuransi yang diinginkan sudah jelas, disesuaikan dengan kemampuan. Walaupun asuransi yang diinginkan tersebut tersedia, kemampuan membeli asuransi perlu juga mendapatkan perhatian.
Selanjutnya, keluarga perlu melakukan
shopping (melihat) asuransi yang ada karena keluarga perlu mendapatkan informasi secara detail atas asuransi tersebut. Judul asuransi yang diperlihatkan seperti yang diinginkan, tetapi ketika mendapatkan informasinya bukan asuransi yang diinginkan. Oleh karena itu, kejelasan asuransi yang akan dibeli juga menjadi perhatian keluarga agar apa yang dibeli sesuai dengan kebutuhan.
Keluarga juga harus memelajari perusahaan asuransi yang menawarkan produk, terutama setelah investor membeli asuransi tersebut. Biasanya jasa pelayanan yang diberikan setelah asuransi dibeli bukan semakin baik, melainkan semakin tidak jelas. Diskusi dengan berbagai pihak atas penawaran produk asuransi juga menjadi kebiasaan. Keluarga juga bisa meminta perusahaan asuransi soal tindakan yang diberikan perusahaan setelah pembelian asuransi. Informasi ini juga sangat dibutuhkan dalam kerangka kepentingan investor.
Keluarga tidak memerlukan nama besar dari perusahaan asuransi, baik dari segi aset yang dimiliki maupun jumlah pemegang polis perusahaan. Jasa pelayanan yang akan diberikan kepada keluarga lah yang sangat dibutuhkan agar keluarga merasa nyaman memiliki asuransi tersebut. Keluarga juga bisa melakukan diskusi yang mendalam dengan meminta contoh yang pernah dilakukan perusahaan asuransi tersebut.
Kehati-hatian investor sangat dibutuhkan dalam memilih dan membeli produk asuransi. Keluarga membutuhkan tindakan atas asuransi yang dimiliki bukan janji atau sekadar memenuhi persyaratan. Pemerintah juga perlu turun tangan untuk pengawasan asuransi dalam berbisnis agar kepuasan investor bisa terpenuhi. Kebijakan atas asuransi yang transparan juga diperlukan agar pengelolaan asuransi lebih meningkat.