Latest Updates
Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Belajar dari Masalah Asuransi Ahmad Dhani dan Dul, Ini Pesan Asosiasi

Belajar dari Masalah Asuransi Ahmad Dhani dan Dul, Ini Pesan Asosiasi
Perselisihan pencairan asuransi antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi kerap terjadi. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa saran yang diberikan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Pertama adalah tertanggung harus sangat paham tawaran produk asuransi dari perusahaan asuransi. Apalagi ada bahasa hukum yang tidak bisa dimengerti oleh semua orang.  Bisanya, tertanggung atau pemegang polis sering bermasalah dalam poin ini. Karena, pihak pemegang polis tidak memahami apa yang menjadi kewajiban dan hak nantinya. 
Perusahaan asuransi tidak akan berkilah bila memang sudah jadi kewajibannya mencairkan asuransi. Perusahaan asuransi wajib membayar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati.
Kedua, tertanggung dapat menempuh jalur khusus, kalau seandainya ada ketidakcocokan kesepakatan dengan realita. Ini juga berlaku untuk perusahaan asuransi, bila diketahui pemegang polis sengaja melakukan penipuan untuk mendapatkan pencairan asuransi
Jalur khusus ini adalah pelaporan ke Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI). BMAI dipastikan akan bertindak independen untuk setiap kasus yang dihadapi. Ini dijamin oleh semua asosiasi yang terkait dengan asuransi.
Proses mediasi melalui BMAI tidak memakan biaya alias gratis. Proses yang berlangsung juga tidak lama. Sangat bergantung kepada beratnya perselisihan yang dihadapi. Kasih laporan, laporan dikaji, kemudian dipertemukan untuk mediasi. mungkin satu bulan itu cukup waktunya.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidkan

Plus Minus Asuransi Pendidkan
Plus Minus Asuransi Pendidkan
Asuransi pendidikan merupakan produk asuransi yang digunakan untuk menyediakan sejumlah dana yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak di masa yang akan datang dengan mempersiapkannya sedari dini dan sesuai dengan fungsinya, asuransi pendidikan adalah untuk proteksi. Pemilik asuransi adalah ayah atau ibu yang menjadi pencari nafkah utama. Pemilik asuransi diharuskan membayar premi dalam jumlah dan waktu tertentu sesuai pilihan. 

Keuntungannya, pemilik asuransi akan mendapatkan dana tiap kali putra-putri memasuki jenjang pendidikan baru, SD, SMP, Asuransi pendidikan merupakan produk asuransi yang digunakan untuk menyediakan sejumlah dana yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak di masa yang akan datang dengan mempersiapkannya sedari dini. Selain itu, akan sangat bijaksana jika Anda dapat melakukan proyeksi nilai biaya pendidikan Anak anda yang akan Anda asuransikan tersebut dengan memperhitungkan biaya saat ini serta rata-rata biaya kenaikan per-tahunnya.
Asuransi ini bisa dikatakan sebagai alternatif (kalau tidak mau dibilang menyamai) tabungan pendidikan yang akan membiayai pendidikan anak mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga ke Perguruan Tinggi (PT), yang kesemuanya tergantung dari jenis asuransi yang akan diambil.
Pada umumnya, asuransi pendidikan dibagi menjadi dua bagian, yaitu investasi dan proteksi. Investasi bertujuan untuk mengumpulkan dana sehubungan dengan biaya pendidikan anak di masa yang akan datang, sedangkan proteksi bertujuan untuk melindungi dan menjamin biaya kesehatan anak ketika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Untuk membeli asuransi pendidikan tidaklah sulit, karena Anda cukup memilih perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi pendidikan yang anda inginkan, serta dapat langsung menanyakannya secara detil kepada agen yang mewakili tempat perusahaan yang Anda pilih tersebut.
Selain itu, akan sangat bijaksana jika Anda dapat melakukan proyeksi nilai biaya pendidikan Anak anda yang akan Anda asuransikan tersebut dengan memperhitungkan biaya saat ini serta rata-rata biaya kenaikan per-tahunnya.
Hal ini akan sangat mempengaruhi nilai premi yang akan Anda bayar rutin per-bulannya atau per-tahunnya sehingga pada saatnya nanti Anda tidak kaget jika ternyata asuransi yang Anda pakai tidak dapat mencukupi untuk menutupi biaya pendidikan anak Anda di masa yang akan datangSMA, dan PT. Selain itu dana asuransi akan tetap diberikan jika pemiliknya meninggal dunia dengan tanpa membayar premi lagi. Sebaliknya dana yang diambil sebelum waktunya akan dikenakan pinalti, diharuskan membayar dalam jumlah tertentu.
Kapan asuransi ini Anda mulai? Sebaiknya sejak usia anak dini. Anda dapat memulai program asuransi ini sejak anak berusia 0 tahun karena premi yang dibayarkan bisa lebih murah ketimbang kalau Anda mengikuti asuransi saat anak sudah lebih besar, premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi. Usia anak dengan batas maksimal 12 tahun dan usia orang tua juga menjadi faktor penentu besarnya premi.
Anda kemudian tinggal menghubungi pihak asuransi. Lalu, berdasarkan rencana Anda, pihak asuransi akan menghitung berapa dana yang diperlukan untuk masing-masing jenjang pendidikan. Dari situ, bisa disimpulkan berapa besar premi yang harus dibayarkan setiap bulan. Pihak asuransi juga akan menghitung dana yang terkumpul dengan premi yang sudah ditentukan.
Contohnya, jika saat ini pendapatan Anda sekitar Rp 5 juta per bulan, asumsikan 10%- nya untuk biaya asuransi pendidikan anak, yaitu sebesar Rp 500 ribu per bulan, atau sekitar Rp 6,5 juta per tahun.
Dari keterangan di atas, bisa dilihat bahwa secara kasat mata asuransi pendidikan sebenarnya diperlukan oleh banyak orang, akan tetapi dalam prakteknya ternyata banyak kelemahan-kelemahan yang ditemukan.

Kelemahan tersebut antara lain, kecilnya proteksi yang diberikan, kecilnya hasil investasi atau return dari investasi pada asuransi tersebut yang menyebabkan di kemudian hari Anda justru tidak memiliki cukup dana bagi anak Anda bersekolah atau kuliah.

Hal ini sangat disayangkan karena Anda sudah berlama-lama mengumpulkan dana akan tetapi kemudian menjadi kecewa karena dana yang dihasilkan jauh dari harapan. Itulah sebabnya, Perencana Keuangan yang baik dan benar tidak terlalu menyarankan untuk menggunakan asuransi pendidikan untuk dana Pendidikan anak. Mengapa? 

Karena asuransi sendiri dimaksudkan untuk Proteksi atau Perlindungan. Sehingga apabila tujuan Anda untuk berinvestasi berarti Anda berada di tempat yang kurang benar. Berinvestasilah pada tempatnya dan belilah asuransi untuk tujuan perlindungan saja (asuransi murni) secara terpisah sehingga Anda akan mendapatkan manfaat maksimal dari keduanya.

Pentingnya Melindungi Keluarga dengan Asuransi Kesehatan

Masih banyak orang yang belum mengikuti program asuransi kesehatan. Padahal, sangat banyak manfaat yang didapat dengan ikut asuransi. Misalnya saja, jika suatu waktu kita atau orang terdekat dalam keluarga mengalami hal buruk, setidaknya tidak perlu dipusingkan dengan biaya perawatan selama di rumah sakit.

Pasalnya, perusahaan asuransi sudah siap menanggung segala bentuk pengobatan dan klaim medis yang dibutuhkan. Tentu saja, semuanya harus mengikuti perjanjian tertulis dan syarat yang berlaku ketika mendaftar program asuransi.

Sayangnya masih sedikit orang yang paham dengan manfaat ikut asuransi. Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan, Industri Keuangan Non Bank OJK, Yusman  mengatakan, jumlah pemilik polis asuransi di negeri ini tidak lebih dua persen dari total 250 juta penduduk. Meski begitu, dalam waktu lima tahun terakhir, industri asuransi tumbuh sebesar 23 persen.

Dapat dikatakan, asuransi adalah jaring pengaman bagi seseorang untuk terhindar dari kerugian. Sebagai manusia, kita tentu tidak bisa menghindari datangnya sakit dan kematian. Dua hal itu dipastikan bakal menghampiri semua orang dengan intensitas dan waktu yang berbeda. Hanya saja, kita bisa membuat proteksi agar tidak sampai terbebani ketika mengalami dua ‘kenikmatan’ tersebut.

Hal itu mengingat, ketika kita sakit atau mengalami gangguan sudah ditanggung pihak asuransi. Dengan kata lain, segala risiko yang harusnya ditanggung seseorang atau keluarga sudah berpindah menjadi beban perusahaan asuransi. Mereka siap memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan kematian. Tujuannya agar ketika kita mengalami dua hal itu maka tidak perlu harus merugikan orang lain.

Meski sebagian kalangan menganggap sakit dan kematian merupakan ujian Tuhan, namun sebagai manusia tidak ada salahnya untuk berusaha. Upaya maksimal yang dilakukan adalah dengan memberikan proteksi kepada orang terdekat atau keluarga kita. Harap diingat, perlindungan ini sifatnya positif demi menekan pengeluaran yang bisa mengguncang finansial rumah tangga.

Mudah dijumpai, ada masyarakat yang saat salah satu anggota keluarganya sakit atau meninggal, mereka harus pontang-panting mencari pinjaman. Hal itu jelas sangat memberatkan. Di tengah duka yang sedang dialami, pikiran mereka justru tersita untuk mencari pinjaman. Beban itu jelas sangat berat apabila dialami seseorang yang tidak mengikuti program asuransi.

Iya kalau pinjaman didapat, permasalahan bisa berakhir. Kalau tidak berhasil, orang yang terdesak pasti melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan pinjaman. Alhasil, meminjam ke rentenir akhirnya menjadi jalan terakhir yang ditempuh. Meski memberatkan, hal itu tetap dilakukan demi menutupi kebutuhan mendesak saat itu juga. Tentu kita tidak mau mengalami kejadian buruk seperti itu.

Melindungi keluarga
Jika mengacu pada tidak ada satu keluarga pun yang bebas dari risiko ancaman penyakit atau kematian, kita tentu harus bijak. Mengapa? Manusia yang sukses itu bukan mereka yang cerdas atau pintar. Mereka yang bisa bertahan dengan situasi buruk adalah orang yang responsif terhadap ancaman dan perubahan.

Kita harus selalu ingat ajaran orang tua yang bersumber dari agama tentang ‘ingat sehatmu sebelum sakitmu’. Pesan ini jelas memiliki makna mendalam. Setiap manusia dituntut untuk bijak dalam menghadapi perubahan kondisi tubuh. Karena itu, perlu diingatkan agar setiap orang tidak hanya ingat ketika sehat saja, tapi harus siap ketika sakit menyergap. Syukur-syukur mereka siap ketika keluarganya menghadapi hal lebih buruk.

Menurut survei Global Medical Trends Report dari Towers Watson pada 2012, rata-rata biaya pengobatan di Indonesia dari 2009 sampai 2011 terus meningkat dari 10,70 persen menjadi 13,55 persen per tahun. Pada periode yang sama, rata-rata kenaikan pendapatan orang Indonesia hanya 1,2 persen. Data tersebut berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) periode 2011-2012.

Atas dasar itu, setiap orang dalam sebuah keluarga ketika mengalami gangguan kesehatan atau bahkan kematian dijamin bakal mengeluarkan biaya lebih. Tarif biaya pengobatan yang dikeluarkan pasti cukup menguras kantong. Hal itu lantaran laju pendapatan kalah jauh daripada kenaikan biaya untuk berobat dan konsultasi. Apabila keadaannya sampai menjalani rawat inap, beban yang ditanggung sungguh berat.

Salah satu layanan yang patut dicoba masyarakat adalah Sun Medical Executive (Sun MED). Tidak ada salahnya bagi kita untuk mendaftarkan keluarga mengikuti asuransi ini. Sebagai salah satu produk PT Sun Life Financial Indonesia, program Sun MED diluncurkan untuk memberikan perlindungan terbaru bagi masyarakat. Pasalnya, program tersebut mampu menjawab kebutuhan nasabah untuk melindungi dirinya dari biaya rumah sakit yang tidak terduga.

Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, Bert Paterson mengatakan, Sun MED merupakan pilihan tepat untuk perlindungan kesehatan dan juga mendukung perencanaan keuangan individu dan keluarga. Fitur yang terdapat dalam Sun MED memungkinkan nasabah untuk menikmati sistem non-tunai (cashless) yang sederhana, yang akan mendapatkan layanan yang cepat dari rumah sakit.

Selain itu, biaya operasi dan perawatan setelah rawat inap akan dibayar berdasarkan tagihan yang disesuaikan dengan batas tahunan. “Kami harap manfaat yang ditawarkan akan membantu keluarga Indonesia merencanakan perlindungan kesehatan yang lebih baik sebagai bagian dari rencana mereka mencapai kemapanan finansial,” kata Bert.

Dengan tarif premi yang kompetitif, Sun MED menyediakan solusi perlindungan pintar yang lengkap untuk semua kalangan nasabah. Usia pertanggungannya pun mulai 15 hari sampai dengan 88 tahun. Alhasil, sewaktu penyakit kritis menyerang nasabah yang tidak terduga disertai dengan meningkatnya biaya rumah sakit, tidak perlu lagi dipikirkan karena sudah dikover perusahaan asuransi.

Prudential Life dan Asuransi Jaya Proteksi Raih Star Award

JAKARTA PT Prudential Life Assurance (Asuransi Jiwa) dan PT Asuransi Jaya Proteksi (Asuransi Umum) menerima penghargaan khusus Star Award dari Majalah Investor karena berhasil mempertahankan posisi terbaik lebih dari lima tahun secara berturut-turut. 
 
Penghargaan tersebut mereka terima dalam acara penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, di Ballroom, Four Season Hotel, Jakarta, Rabu (6/7) malam.
 
Selain penghargaan khusus Star Award, 10 perusahaan asuransi nasional meraih predikat Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, masing-masing 5 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi.


Pada kelompok asuransi jiwa, PT Prudential Life Assurance  berhasil meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp  10 triliun. Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun, penghargaan diberikan kepada dua perusahaan asuransi, yakni PT AXA Mandiri Financial Services dan PT Indolife Pensiontama.

Dewan Juri menetapkan juara kembar pada kategori ini karena total nilai kedua perusahaan sama.

Sementara itu, PT Commonwealth Life berhasil mempertahankan posisi tahun lalu dengan meraih posisi terbaik pada kategori aset Rp 2,5 triliun sampai Rp 5 triliun, disusul PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang  meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun.

Tidak seperti tahun lalu, tahun ini Dewan Juri memutuskan tidak memberikan penghargaan untuk kategori aset Rp 100 miliar sampai Rp 1 triliun dengan pertimbangan mayoritas perusahaan pada kelompok ini mengalami penurunan kinerja.

Pada kelompok asuransi umum, 4 perusahaan yang meraih penghargaan tahun ini berhasil mempertahankan prestasi yang dicapai tahun lalu.  PT Asuransi Adira Dinamika kembali meraih penghargaan  untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun. Sedangkan PT Asuransi Jaya Proteksi  berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar juga dipertahankan PT Asuransi Indrapura, sedangkan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk kembali meraih posisi terbaik untuk kategori aset  antara Rp 100 miliar sampai Rp 250 miliar.

Sementara itu, pada kategori reasuransi,  PT Maskapai Reasuransi  Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasi tahun lalu sebagai Reasuransi Terbaik.

Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini  mengacu pada laporan keuangan publikasi tahun 2007  2010. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian  berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum.

Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian di peringkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati, ujar Herris dalam penganugerahan penghargaan tersebut.

Pemeringkatan kali ini menggunakan 14 kriteria baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi umum meliputi:
1. Pertumbuhan aset rata-rata 3 tahun (2007-2010)
2. Pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010)
3. Pertumbuhan ekuitas rata-rata 3 tahun (2007-2010)
4. Pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010)
5. Pertumbuhan premi neto rata-rata 3 tahun (2007-2010)
6. Pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 3 tahun (2007-2010)
7. Pertumbuhan hasil investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010)
8. Pertumbuhan laba bersih rata-rata 3 tahun (2007-2010)
9. Pangsa pasar premi neto tahun 2010
10. Rasio underwriting terhadap premi neto 2010
11. TATO (Total Aset Turn Over) 2010
12. ROA (return on assets) 2010
13. ROE (return on equity) 2010
14. RBC (risk based capital) 2010.

Sementara itu, 14  kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010) yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 3 tahun (2007-2010) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi.  Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 3 tahun khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi awal  berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri.  Seleksi  awal meliputi:
1. Laporan keuangan  2010 yang dipublikasi harus sudah diaudit
2. Laporan keuangan 2010 tidak mendapat opini disclaimer
3. RBC minimal  120%
4. Masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat
5. Tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan
6. Tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dll)
7. Ekuitas minimal Rp 50 miliar
8. Aset asuransi umum tahun 2010 di atas Rp 100 miliar
9. Aset asuransi jiwa tahun 2010 di atas Rp 1 triliun
10. Tidak menderita rugi tahun 2010
11. Data lengkap.

Berdasarkan seleksi awal itu, ada 20 perusahaan asuransi jiwa dan 37  asuransi umum yang tidak lolos seleksi awal.

Selain itu, ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras diperingkat bersama asuransi non-syariah.

Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 74 perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 48 dari 87 asuransi umum dan 22 dari 45 asuransi jiwa. (*/gor)




Delapan Perusahaan Raih Asuransi Terbaik 2013 Versi Majalah Investor

JAKARTA Delapan perusahaan asuransi nasional berhasil meraih predikat Asuransi Terbaik 2013 versi Majalah Investor. Yakni, 3 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi. Satu asuransi jiwa dan satu asuransi umum meraih penghargaan khusus, dan satu perusahaan mempertahankan Star Award.

Pada kelompok asuransi jiwa, penghargaan diberikan untuk 3 perusahaan asuransi jiwa. PT Prudential Life Assurance berhasil meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 15 triliun. Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 15 triliun, penghargaan diberikan kepada PT AXA Mandiri Financial Services. Sedangkan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.


Pada kelompok asuransi umum, 4  perusahaan terbaik tahun ini diisi PT Asuransi Adira Dinamika meraih penghargaan untuk kategori aset di atas Rp 3 triliun. Sedangkan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk seperti tahun lalu berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun.

Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun diraih PT Asuransi Tri Pakarta, sedangkan PT Pan Pacific Insurance meraih posisi terbaik untuk kategori aset antara Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar.

Sedangkan penghargaan untuk reasuransi terbaik jatuh ke tangan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasinya sebagai Reasuransi Terbaik. Ke-8 perusahaan asuransi terpilih sebagai perusahaan asuransi terbaik pada kelompoknya masing-masing, setelah melewati seleksi awal dan proses pemeringkatan versi Majalah Investor. Untuk mengukur peringkat perusahaan asuransi digunakan sejumlah kriteria pemeringkatan.

Investor juga memberikan penghargaan khusus, untuk asuransi jiwa berdasarkan pertumbuhan hasil investasi tertinggi selama lima tahun kepada PT Panin Life, dan penghargaan khusus untuk asuransi umum berdasarkan pertumbuhan underwriting tertinggi selama lima tahun kepada PT Ace Ina Insurance.

Tahun ini, Star Award kembali diberikan untuk PT Prudential Life Assurance sebagai asuransi Jiwa yang berhasil mempertahankan posisi terbaik selama 11 tahun berturut-turut.

Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini mengacu pada laporan keuangan publikasi tahun 2008 - 2012. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum.

Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian diperingkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati, ujar Herris dalam penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2013 versi Majalah Investor, di Ballroom, Four Season Hotel, Jakarta, Kamis (4/7).

Pemeringkatan kali ini menggunakan 14 kriteria, baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi jiwa meliputi, pertumbuhan aset rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 5 tahun (2008-2012).

Selain itu, pertumbuhan ekuitas rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan premi neto rata-rata 5 tahun (2008-2012), hasil investasi dibanding risiko rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan pendapatan rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan laba bersih rata-rata 5 tahun (2008-2012).

Berikutnya pangsa pasar premi neto tahun 2012, rasio biaya akuisisi terhadap premi neto 2012, rasio biaya akuisisi terhadap rata-rata investasi, TATO (Total Aset Turn Over) 2012, ROA (return on assets) 2012, ROE (return on equity) 2012, dan RBC (risk based capital) 2012.

Sementara itu, 14 kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung 5 tahun (2008-2012) yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 5 tahun (2008-2012) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi. Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 5 tahun khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi awal berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri. Seleksi awal meliputi, laporan keuangan 2012 yang dipublikasi harus sudah diaudit, laporan keuangan 2012 tidak mendapat opini disclaimer, RBC minimal 120%, masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat.

Selanjutnya tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan, tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dan sebagainya), ekuitas minimal Rp 50 miliar, aset asuransi umum tahun 2012 di atas Rp 100 miliar, aset asuransi jiwa tahun 2012 di atas Rp 1 triliun, tidak menderita rugi tahun 2012, serta data lengkap.

Berdasarkan seleksi awal, ada 21 perusahaan asuransi jiwa dan 39 asuransi umum tidak lolos. Selain itu, asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras diperingkat bersama asuransi non-syariah. Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 70 perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 44 asuransi umum, dan 22 asuransi jiwa.

Mengapa Harus Punya Asuransi ?

Asuransi merupakan upaya memindahkan risiko yang akan dihadapi seseorang di masa mendatang untuk dipikul atau ditanggung oleh pihak lain sebagai bagian usaha dari pihak lain tersebut.

Pihak lain itu bisa perorangan ataupun lembaga. Biasanya pihak yang bisa menanggung risiko pihak lain dapat dilakukan dengan
perjanjian dua pihak atau perjanjian publik yang dikelola oleh lembaga atau perusahaan asuransi.

Keluarga atau seseorang harus mempunyai persepsi atau pendapat atau kepastian akan adanya risiko di masa mendatang. Risiko tersebut dirasakan berdampak terhadap kehidupan keluarga atau seseorang di masa mendatang jika terjadi. Risiko tersebut dikelompokkan menjadi risiko kematian, risiko atas kerusakan atau hilang barang, dan berbagai risiko yang dapat diperhatikan perusahaan asuransi.

Persoalan berikutnya adalah jika risiko itu tidak mau ditanggung pihak lain dan mempunyai kemampuan untuk menanggung sendiri, tidak diperlukan asuransi.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah dengan membeli asuransi kesehatan untuk keluarga. Apabila kepala keluarga bekerja di perusahaan yang tidak menanggung biaya pengobatan, sebaiknya keluarga harus membeli asuransi untuk aktivitas tersebut. Artinya keluarga membutuhkan asuransi untuk biaya pengobatan.

Kembali lagi, jika keluarga bisa berhitung dan menjamin tidak akan mendapatkan gangguan kesehatan, keluarga tidak perlu membeli asuransi. Keluarga atau seseorang paling utama mendapatkan atau membeli asuransi kesehatan.

Selanjutnya, keluarga mencoba atau membuat daftar asuransi yang diinginkan setelah asuransi kesehatan. Asuransi lain yang dibutuhkan keluarga adalah asuransi kematian. Asuransi ini dibutuhkan karena jika kematian terjadi pada kepala keluarga yang menjadi tumpuan harapan, akan terjadi persoalan pada keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus benar-benar memikirkan tentang persoalan yang terjadi di masa mendatang.

Salah memilih pihak yang diasuransikan bisa juga memengaruhi persoalan di masa mendatang. Misalnya, pihak yang menjadi diasuransikan adalah kepala keluarga karena kepala keluarga yang banyak mempunyai aktivitas untuk mendapatkan risiko tersebut, tetapi yang diasuransikan adalah ibu rumah tangga karena yang mengambil keputusan dalam rumah tangga selalu ibu rumah tangga tersebut. Kesalahan ini mengakibatkan kesulitan pada keluarga jika yang meninggal kepala keluarga.

Aset keluarga
Asuransi selanjutnya yang sangat diperlukan oleh keluarga adalah asuransi aset keluarga. Asuransi aset keluarga yang dimaksudkan adalah asuransi kebakaran atas rumah. Setelah keluarga membeli atau telah memiliki asuransi ini, keluarga bisa melanjutkan ke aset yang lain yang perlu mendapatkan asuransi.

Asuransi lain yang juga perlu mendapatkan pertimbangan keluarga atau seseorang adalah asuransi pendidikan. Keluarga sangat membutuhkan asuransi pendidikan mengingat biaya pendidikan di masa mendatang akan lebih besar. Keluarga harus memikirkan asuransi ini karena asuransi ini bisa membantu anggota keluarga memiliki kehidupan yang lebih layak di masa mendatang dengan memiliki pendidikan yang lebih baik. Perencanaan atas asuransi pendidikan sangat diperlukan keluarga.

Keluarga atau seseorang harus memelajari secara saksama asuransi yang akan dimiliki. Keluarga atau seseorang harus juga memelajari kemampuan dalam memiliki asuransi tersebut. Artinya keluarga atau seseorang harus menyinkronkan kemampuan dengan asuransi yang diinginkan. Jika asuransi yang diinginkan sudah jelas, disesuaikan dengan kemampuan. Walaupun asuransi yang diinginkan tersebut tersedia, kemampuan membeli asuransi perlu juga mendapatkan perhatian.

Selanjutnya, keluarga perlu melakukan shopping (melihat) asuransi yang ada karena keluarga perlu mendapatkan informasi secara detail atas asuransi tersebut. Judul asuransi yang diperlihatkan seperti yang diinginkan, tetapi ketika mendapatkan informasinya bukan asuransi yang diinginkan. Oleh karena itu, kejelasan asuransi yang akan dibeli juga menjadi perhatian keluarga agar apa yang dibeli sesuai dengan kebutuhan.

Keluarga juga harus memelajari perusahaan asuransi yang menawarkan produk, terutama setelah investor membeli asuransi tersebut. Biasanya jasa pelayanan yang diberikan setelah asuransi dibeli bukan semakin baik, melainkan semakin tidak jelas. Diskusi dengan berbagai pihak atas penawaran produk asuransi juga menjadi kebiasaan. Keluarga juga bisa meminta perusahaan asuransi soal tindakan yang diberikan perusahaan setelah pembelian asuransi. Informasi ini juga sangat dibutuhkan dalam kerangka kepentingan investor.

Keluarga tidak memerlukan nama besar dari perusahaan asuransi, baik dari segi aset yang dimiliki maupun jumlah pemegang polis perusahaan. Jasa pelayanan yang akan diberikan kepada keluarga lah yang sangat dibutuhkan agar keluarga merasa nyaman memiliki asuransi tersebut. Keluarga juga bisa melakukan diskusi yang mendalam dengan meminta contoh yang pernah dilakukan perusahaan asuransi tersebut.

Kehati-hatian investor sangat dibutuhkan dalam memilih dan membeli produk asuransi. Keluarga membutuhkan tindakan atas asuransi yang dimiliki bukan janji atau sekadar memenuhi persyaratan. Pemerintah juga perlu turun tangan untuk pengawasan asuransi dalam berbisnis agar kepuasan investor bisa terpenuhi. Kebijakan atas asuransi yang transparan juga diperlukan agar pengelolaan asuransi lebih meningkat.

AAJI targetkan agen asuransi jiwa capai 500.000 orang di 2015

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai bahwa jumlah agen pemasaran asuransi jiwa masih tergolong minim. Pasalnya, hingga saat ini AAJI mencatat jumlah agen asuransi jiwa baru sekitar 320 ribu.

Pihaknya menargetkan hingga tahun 2015, jumlah pemasaran berlisensi bisa meningkat menjadi 500 ribu agen. "Kita targetkan sampai dengan 2013, tenaga pemasaran berlisensi mencapai 344.749, 2014 sebanyak 392.669 agen dan 2015 sebanyak 447,249 agen berlisensi," ujar Kepala Departemen Kanal Distribusi Agen AAJI, De Yong Adrian di The Plaza, Jakarta, Rabu (22/5).


Menurutnya, ke depan AAJI bersama industri asuransi jiwa akan terus mengembangkan jumlah tenaga pemasaran dalam mendukung tujuan pemerintah untuk mendorong industri keuangan di Indonesia.

Dalam rangka menyemangati kinerja Agen asuransi jiwa sendiri, AAJI gelar top agent award AAJI ke 26 di Bandung pada 26-27 Juni 2013.

Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim menambahkan penyelenggaraan ini dilakukan sebagai apresiasi terhadap para agen di tingkat nasional. Diharapkan para agen bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa profesi agen asuransi jiwa adalah profesi bergengsi dan punya prospek baik.
"Dengan demikian, akan lebih banyak lagi masyarakat tertarik dan berminat menjadi agen asuransi jiwa," tuturnya.

Pevita Pearce Diasuransikan Lebih Dari Rp 10 Miliar Karena Mendaki Puncak Mahameru Gunung Semeru

Para pemain film 5 Cm dikabarkan diasuransikan sebesar Rp 10 miliar oleh PT Soraya Intercine Films. Tapi, menurut Pevita Pearce, salah seorang pemain utamanya, nominal yang diberikan ternyata lebih dari itu.

Seingatku bukan Rp 10 miliar. Lebih dari itu. Adalah pokoknya. Tapi syuting 5 Cm bener-bener pertaruhkan nyawa, katanya ketika ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta, Rabu malam, 21 November 2012.


Mendapat asuransi dengan jumlah yang tak kecil itu, menurut Pevita, adalah hal yang wajar. Pasalnya, lokasi pengambilan adegan di puncak Mahameru, Gunung Semeru, punya risiko tinggi.
Syuting film ini bener-bener pertaruhkan nyawa. Apa pun yang terjadi, kalau berhubungan sama nyawa, enggak bisa dihitunglah, katanya.

Makanya, ketika Pevita bersama para pemain lainnya: Fedi Nuril, Junot, Raline Shah, Igor, dan Denny Sumargo; sukses menyelesaikan syuting, ia lega dan puas. Itu momen yang enggak bisa dilupain dalam hidup aku, ujarnya.

Film besutan sutradara Rizal Mantovani ini menceritakan persahabatan lima anak muda dan seorang adik yang bermimpi mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa. Rencananya, 5 Cm ditayangkan di bioskop pada 12 Desember 2012.