Total pendapatan didominasi oleh pendapatan premi yang tumbuh 14,38% menjadi Rp 107,73 triliun dibanding 2011 sebesar Rp 94,19 triliun. Sumbangan pendapatan lain adalah dari hasil investasi dan klaim reasuransi. Tercatat bahwa industri asuransi jiwa meraih total pendapatan sebesar Rp 133,15 triliun sepanjang 2012, tumbuh 20,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 110,36 triliun.
Menurut Maryoso, premi bisnis baru menyumbangkan hampir 70% dari pendapatan total premi, di mana premi bisnis baru mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,28% menjadi Rp75,01 triliun.Untuk premi produksi baru ini, produk tradisional dan unit link hampir berimbang, yakni 52% berbanding 48%. Namun di premi lanjutan, unit link lebih tinggi 62% dan tradisional 38%,tambahnya
.
Lebih lanjut Maryoso menjelaskan, produk tradisional dan unit link sama-sama mendorong pertumbuhan bisnis baru industri asuransi jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di Indonesia, terutama tertanggung individual, semakin memahami pentingnya perlindungan asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan jangka panjang, dan memilih produk-produk yang sesuai dengan tujuan keuangannya.
Sumbangan pendapatan dari hasil investasi juga meningkat positif sebesar 63,48%. Peningkatan ini didorong oleh jumlah dana yang diiinvestasikan terus meningkat, selain karena kondisi pasar modal yang menguat. Jumlah dana yang diinvestasikan industri asuransi jiwa adalah Rp 157,9 triliun pada tahun 2010, meningkat secara berturut-turut menjadi Rp 197,54 triliun di 2011 dan Rp 227,07 triliun di 2012. Namun di tahun 2011, hasil investasi menunjukkan hasil tidak terlalu baik, menurun 43.9%. Hasil investasi tahun 2012 merupakan rebound dari hasil tahun sebelumnya. Kinerja pasar modal tahun 2012 secara relatif menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2011, IHSG tumbuh 3.8%, sementara pada akhir 2012, indeks yang sama tumbuh 13%.
Ketua AAJI, Hendrisman Rahim, mengungkapkan bahwa sepanjang 2012 industri asuransi jiwa telah membayarkan total klaim dan manfaat sebanyak Rp 64,02 triliun atau meningkat 15,96% dari periode yang sama 2011. Anggota-anggota kami berkomitmen penuh untuk melindungi lebih dari 43 juta total nasabah asuransi jiwa, baik asuransi kumpulan maupun individual di seluruh Indonesia., ujar Hendrisman. Maryoso menambahkan, 69,9% dari total klaim dan manfaat yang dibayarkan berasal dari polis yang ditebus bernilai Rp 44,52 triliun naik sebesar 11,68% dari tahun lalu. Angka pertumbuhan tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan pertumbuhan yang sama tahun sebelumnya sebesar 24%. (EVA)
Sumber : Majalah SWA
Berita terkait :
http://swa.co.id/corporate/premi-bisnis-baru-endapatan-premi-dominasiasi-total-pendapatan-industri-asuransi-jiwa-indonesia-tahun-2012