Latest Updates
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Seberapa Pentingkah Asuransi Kesehatan?

Seberapa Pentingkah Asuransi Kesehatan
Biaya pemeriksaan kesehatan selalu  naik pesat setiap tahunnya yang dipengaruhi banyak sebab salah satunya adalah Laju inflasinya dapat mencapai 20 persen per tahun. Artinya, biaya untuk berobat tahun ini lebih tinggi 20 persen ketimbang tahun lalu. Tidak sedikit orang yang harus menjual harta bendanya karena harus membayar biaya pengobatan.
Sebenarnya risiko ini dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali dengan memiliki asuransi kesehatan. Produk asuransi kesehatan yang ada di pasaran sangat beragam. Ada asuransi berjenis hospital cash plan, yaitu asuransi yang memberikan pergantian pada jumlah tertentu, misalnya Rp 500.000 per hari ketika kita dirawat rumah sakit. Ada pula asuransi penggantian yang memberikan penggantian secara terinci atas berbagai macam biaya yang kita keluarkan ketika berobat ke rumah sakit.
Pembayaran premi untuk asuransi jenis hospital cash planbiasanya lebih murah. Pasalnya, perusahaan asuransi sudah dapat mengukur berapa kira-kira biaya yang harus mereka keluarkan karena jumlahnya sudah pasti. Berapa pun biaya yang dikeluarkan oleh nasabah, perusahaan asuransi hanya wajib membayar dalam nilai yang tetap seperti telah tertuang dalam polis. Misalnya di dalam polis tertera nasabah akan mendapatkan biaya penggantian Rp 500.000 per hari. Jadi, jika nasabah mengeluarkan biaya perawatan di rumah sakit sebesar Rp 1 juta dalam satu hari, perusahaan asuransi hanya memberikan penggantian Rp 500.000 sesuai dengan ketentuan di awal. Sebaliknya, jika dalam satu hari nasabah mengeluarkan biaya Rp 400.000, penggantian yang diberikan perusahaan asuransi tetap Rp 500.000.
Sebaliknya, premi untuk asuransi penggantian akan lebih mahal ketimbang jenis hospital cash plan. Biasanya di dalam polis tertera apa saja tindakan medis yang mendapatkan penggantian beserta pagunya. Nasabah juga dapat memilih plan apa yang diinginkan. Misalnya plan A yang menawarkan biaya penggantian rumah sakit dengan jumlah Rp 250.000 per hari dan biaya dokter Rp 100.000 per hari. Selain itu, ada pula rincian penggantian setiap tindakan medis yang termasuk dalam lingkup asuransi. Sementara plan B menawarkan biaya penggantian kamar yang lebih besar, semisal Rp 500.000 per hari dengan biaya dokter Rp 200.000 per hari. Semakin banyak penggantian yang akan diberikan, semakin tinggi premi yang harus dibayarkan. Sebaiknya kita mengumpulkan dahulu kira-kira layanan seperti apa yang kita inginkan. ”Misalnya kita nyaman dengan kelas VIP dengan biaya kunjungan dokter yang Rp 250.000 dan fasilitas lainnya. Kumpulkan semua datanya, baru nanti cari produk apa yang cocok dengan kebutuhan kita.
Asuransi untuk karyawan
Bagi mereka yang bekerja mandiri seperti wirausaha, free lancer yang tidak memiliki fasilitas asuransi dari institusi tempatnya bekerja, sudah seharusnya memiliki asuransi kesehatan. Pemerintah belum memberikan jaminan asuransi kesehatan bagi rakyat secara luas. PT Askes akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Askes yang berubah menjadi BPJS Kesehatan berlaku mulai 1 Januari 2014. Peserta yang secara otomatis bisa menjadi peserta BPJS per 1 Januari mendatang, yakni peserta Askes sendiri, peserta Jamkesmas, TNI dan Polri aktif, dan JPK Jamsostek. Selebihnya, masih menunggu proses kepesertaan. Sementara cakupan layanan kesehatan apa yang akan ditanggung oleh BPJS ini juga belum sepenuhnya dijelaskan secara terinci.
Bagaimana dengan karyawan yang biasanya sudah mendapatkan fasilitas dari tempat bekerja ? Coba cermati apakah asuransi dari tempat bekerja sudah mencukupi kebutuhan. ”Kalau penggantian dari kantor sangat tidak memadai, boleh beli lagi asuransi penggantian yang lengkap. Namun, kalau penggantian dari kantor hanya kurang sedikit saja belilah asuransi jenis hospital cash plan.

Mengintip Kepribadian dari Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

Tapi ternyata, golongan darah bisa menjadi pribadi kita sendiri dengan kata lain bisa mencerminkan siapa kita sebenarnya. Golongan darah yang terdiri dari empat bagian diantaranya A, B, O, AB mempunya makna tersendiri.


Seperti halnya dibawah ini, anda akan melihat siapa anda sebenarnya sesuai dengan golongan darah anda.

Golongan Darah A mencerminkan anda itu,
1. Berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool.
2. Tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
3. Penuh pertimbangan dan perencanaan yg matang.
4. Konsisten dan serius dalam mengerjakan sesuatu.
5. Berusaha menjadi sewajar dan ideal mungkin.
6. Kadang suka menyendiri dan jauh dari orang-orang.
7. Suka menekan perasaan dan terlihat tegar.
8. Mudah merasa gugup.
9. Keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat.

Golongan Darah B mencerminkan Anda itu,
1. Punya rasa ingin tahu.
2. Banyak kegemaran dan hobby.
3. Menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
4. Selektif.
5. Cenderung ingin jadi nomor satu dan melalaikan sesuatu jika terfokus dgn kesibukan yang lain (tidak bisa mengerjakan sesuatu dalam waktu yg sama).
6. Terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias, walau tidak sesuai dgn pendapatnya.
7. Tidak suka  bergaul dengan banyak orang.

Golongan Darah O mencerminkan Anda itu,
1. Berperan menciptakan gairah dan suatu keharmonisan.
2. Bersifat tenang, pandai menutupi sesuatu sehingga kelihatan slalu riang, damai dan terlihat tidak punya masalah, sampai akhirnya mencari tempat atau orang untuk curhat.
3. Pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan, dermawan dan tidak pelit.
4. "loved by all". Keras kepala juga, berpendirian.
5. Fleksibel dan mudah menerima hal-hal baru.
6. Cenderung gampang dipengaruhi.
7. Berkepala dingin dan terpercaya tapi kurang berhati-hati.
8. Banyak yg suka.

Golongan Darah AB mencerminkan Anda itu,
1. Sensitif dan lembut.
2. Penuh perhatian dan peduli dengan perasaan orang lain tapi tidak  menyinggung.
3. Keras dgn diri sendiri dan orang dekat.
4. Cenderung kelihatan punya dua kepribadian.
5. Suka sentimen dan mikir sesuatu terlalu dalam.
6. Banyak teman, tapi suka menyendiri juga,,,


Pembunuh 'Diam-diam' Pria Indonesia

Dulu, penyakit-penyakit tertentu dicap sebagai penyakit orangtua.

Mirisnya, penyakit-penyakit ini kini malah mengincar masyarakat dari negara berpendapatan rendah dan anak muda, termasuk di Indonesia.

Tapi, siapapun bisa mencegahnya jika tahu apa penyebabnya dan bagaimana melawannya.




1. Masalah jantung

Masalah jantung masih menjadi pembunuh nomer satu masyarakat Indonesia, baik pada pria dan wanita. Data statistik WHO pada tahun 2012 menunjukkan penyakit jantung menyumbang sekitar 30 persen kematian di Indonesia.

Salah satu jenis penyakit jantung yang paling 'eksis' adalah jantung koroner. Umumnya, disebabkan penyempitan arteri koroner akibat penumpukan dan pengerasan plak (lemak, kolesterol dan endapan lain) di pembuluh darah, yang akhirnya membatasi aliran darah yang mengangkut oksigen ke otot jantung. Ketika jantung tak mendapatkan asupan oksigen, maka sel-sel jantung akan mati.

"Ketika seorang ayah meninggal karena jantung koroner sebelum usia 50 tahun, maka putranya memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan arteri koroner. Ketika Anda tahu memiliki risiko, maka tekan semua faktor risikonya," jelas Dr. Hananto Andriantoro, Sp.JPD, Spesialis Jantung dan Direktur Utama Pusat Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita Jakarta.

Selain jantung koroner, Kardiak aritmia juga sering dialami masyarakat Indonesia. Aritmia bisa muncul tanpa gejala apapun.

Kardiak Aritmia merupakan kondisi abnormal pada denyut jantung, yang disebabkan adanya gangguan pada sistem elektrik jantung, sehingga menyebabkan jantung berdenyut terlalu cepat atau terlalu lambat. Saat mengalami palpitasi (jantung berdebar), umumnya penderita tidak menyadari denyut jantung, hal ini mungkin terjadi karena kardiak aritmia.

"Pasien dengan aritmia mengalami gejala lain, seperti pusing, keletihan, nafas lebih pendek dan mendadak kehilangan kesadaran,
" jelas Dr. Reginald Liew, Spesialis Jantung dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura.

Mencegah dari penyakit jantung menjadi cara terbaik. Merubah gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi solusinya. Seperti, olahraga teratur, turunkan berat badan berlebih, konsumsi makanan sehat dan kurangi asupan garam.

2. Kanker

Lebih dari 40 persen semua jenis kanker disebabkan karena pilihan gaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris, hampir setengah penderita yang terdiagnosa kanker disebabkan oleh pemilihan gaya hidup yang salah.

Obesitas, merokok, konsumsi makanan tak sehat dan minuman alkohol, masing-masing dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai tipe kanker. Namun, rokok menjadi pemicu utama terjadinya kanker. Merokok menyebabkan 23 persen kanker pada pria dan 15,6 persen pada wanita.

Merokok merupakan faktor risiko nomer satu penyebab kanker paru-paru. Asap rokok yang penuh dengan lebih dari 7.000 zat kimi beracun sudah cukup membuat seseorang mati muda karena kanker dalam jangka waktu relatif singkat.

Orang yang merokok 15-30 kali lebih mungkin meninggal akibat kanker paru-paru. Bahkan, merokok beberapa batang rokok setiap hari atau hanya sesekali sudah bisa menaikkan risiko kanker. Artinya, semakin banyak dan sering, semakin dekat dengan risiko mati muda.

Itu saja? Belum. Merokok juga menyebabkan kanker mulut, hidung, tenggorokan, laring, kerongkongan, kandung kemih, pankreas, lambung, darah hingga sumsum tulang. Bahkan, orang yang tidak merokok tapi terkena asap rokok terus-menerus memiliki risiko yang sama seperti perokok aktif.

Hanya kanker prostat yang tidak terlalu terkait masalah gaya hidup, tapi lebih pada masalah usia senja dan keturunan. Jenis kanker ini menyerang sistem reproduksi pria, yaitu kelenjar prostat.

Meskipun begitu, gaya hidup sehat tetap dibutuhkan. Menjalani hidup sehat akan mengurangi potensi risiko terkena kanker. Olahraga teratur, makanan sehat dan menghindari racun (termasuk merokok dan menjadi perokok pasif) akan sangat membantu. Mengingat semakin bertambahnya umur, daya tahan tubuh akan semakin menurun.
 
3. Diabetes

Diabetes merupakan 'bom waktu', mulai dari gejala yang tidak terasa hingga masalah komplikasi kronis sesudahnya.

Dalam sebuah penelitian, penderita diabetes di tanah air paling banyak mengalami komplikasi seperti retinophaty (kelainan bola mata penyebab penglihatan kabur), neuropathy (kerusakan sistem syaraf), proteinuria (pemicu batu ginjal), amputasi, angina (jantung koroner), PAD (arteri kaki tersumbat dengan plak) hingga stroke.

"Diabetes memperburuk kualitas hidup penderitanya. Penderita juga memiliki umur lima tahun lebih pendek dibandingkan orang sehat. Gara-gara masalah komplikasi, hanya 38 persen penderita yang bisa bekerja. Sisanya, 61 persen terpaksa tidak bekerja karena penglihatan kabur atau diamputasi," jelas Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, selaku PB Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia).

Pengelolaan yang baik membuat gula darah dapat tetap terkontrol. Gula darah yang dijaga dalam batas normal membuat penyandang diabetes sama dengan orang sehat, serta menjauhkan penderita diabetes dari risiko komplikasi.

4. HIV/AIDS

Buruh pabrik, pekerja di perusahaan tambang hingga transportasi menjadi contoh pekerja yang sangat rentan terhadap penularan virus mematikan ini. Cara penularan HIV/AIDS dari hubungan seks tidak aman hingga pemakaian jarum suntik bisa menyebarkan virus HIV/AIDS.

Kementerian Kesehatan juga mencatat hingga akhir tahun 2012, jumlah pria yang menjadi pelanggan wanita pekerja seks mencapai 6,7 juta. Angka ini menempatkan pria menjadi kalangan paling berisiko tinggi terkena dan menyebarkan penyakit HIV/AIDS.

Laporan Kementerian Kesehatan (Kemkes) sampai dengan Maret 2012 menunjukkan 30.430 kasus AIDS dan 82.870 orang terinfeksi HIV di 33 provinsi Indonesia. Tercatat sekitar 85 persen penderita berada di usia produktif.

"Upaya pencegahan untuk infeksi menular tidak kurang dari 25 persen. Ditambah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memakai kondom saat melakukan seks berisiko," jelas Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH.


Inilah Empat Penyakit Pembunuh Utama Kaum Lansia di Indonesia

Jakarta - Penyakit stroke ternyata menjadi penyebab kematian para lansia wanita wanita di atas usia 65 tahun.

Data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, 24,4 persen wanita lansia yang meninggal karena penyakit itu. Sementera lansia laki-laki hanya 20,6 persen.

Menyusul penyakit lain yang menyerang adalah kaum lansia hawa adalah hipertensi (11,2 persen), penyakit NEC alias Necrotizing Enterocolitis  (9,6 persen), penyakit saluran pernafasan bawah kronik (6,6 persen).

Kemudian diabetes mellitus (6 persen), penyakit jantung iskemik (6 persen), penyakit jantung lain (5,9 persen), TB (5,6 persen), pneumonia (3,0 persen) dan penyakit hati (2,2 persen)

Bagaimana dengan kaum lansia laki-laki. Setelah stroke, kebanyakan lansia meninggal akibat penyakit saluran nafas bawah kronik (10,5 persen), Tuberkulosis Paru (TB) (8,9 persen).

Kemudian hipertensi (7,7 persen), NEC (7,0 persen), penyakit jantung iskemik (6,9 persen), penyakit jantung lain (5,9 persen), diabetes mellitus (4,9 persen), penyakit hati (4,4 persen), pnemonia (3,8 persen).

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, Kamis (21/3/2013)  mengakui saat ini tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia ini adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan yang ramah dan mudah diakses oleh lanjut usia.



Asuransi Penyakit Kritis Yang Harus Diperhatikan


Dalam perencanaan keuangan, Asuransi Penyakit Kritis adalah asuransi yang optional.

Sesuai dengan definisinya, asuransi penyakit kritis hanya memberikan manfaat Uang Pertanggungan pada nasabah jika sudah terjadi penyakit kritis.

Biasanya asuransi penyakit kritis memiliki persyaratan khusus sebelum kita bisa melakukan klaim. Maka kita perlu jeli saat membeli asuransi penyakit kritis agar tahu betul persyaratan klaim ini.


Definisi penyakit kritis pun perlu kita pahami. Diabetes bukan penyakit kritis. Gagal ginjal - yang sering menjadi bagian dari komplikasi diabetes  yang didefinisikan polis asuransi sebagai penyakit kritis. Biasanya ada 4 jenis kondisi sakit yang paling sering menjadi perhatian nasabah, yaitu stroke, jantung, kanker dan gagal ginjal.

Jadi penyakit kritis ini sendiri pun memiliki arti penyakit yang sudah irreversible, tidak dapat kembali ke keadaan semula. Maka kebanyakan asuransi penyakit kritis baru dapat membayarkan klaim saat kondisi sakit lanjut.

Fungsi asuransi penyakit kritis biasanya bukan untuk berobat  lebih untuk membantu keuangan keluarga. Padahal saat terkena penyakit kritis, kita sangat membutuhkan dana di tahap awal. Maka saat ini sudah mulai banyak produk semacam asuransi penyakit kritis yang disebut early stage coverage. Asuransi ini tidak bisa digunakan seperti asuransi kesehatan. Asuransi ini akan membayarkan klaim dengan bentuk Uang Pertanggungan.

Ambil contoh jika terkena kanker. Pada kanker stadium awal, biaya perawatan dan berobat bisa kita jabarkan sebagai berikut. Yang pertama adalah biaya operasi  untuk kelas rumah sakit pemerintah, biaya operasi ini sekitar Rp 25juta. Untuk paket Kemoterapi 6 x Rp 6juta, maka satu paket Kemo adalah sekitar Rp 36 juta. Selanjutnya Radioterapi Rp 35juta.

Ditambah lagi diagnostik menggunakan MRI dan biopsi antara Rp4juta hingga Rp8juta.Artinya untuk diagnosa awal hingga berobat untuk penderita kanker stadium awal, biaya yang dibutuhkan adalah antara Rp4juta hingga Rp120juta.

Asuransi jenis early stage coverage biasanya di-design untuk bisa membayarkan paling antara 10%-30% dari Uang Pertanggungan.

Jadi dengan Asuransi dengan Uang Pertanggungan Rp100juta, setelah diagnosa positif kanker, kita bisa melakukan klaim hingga Rp30juta  dan ini bisa digunakan untuk berobat awal.

Sekarang, tinggal membandingkan antara Premi dengan manfaat Uang Pertanggungannya. Dihitung ya! Premi per bulan atau per tahun sebagai biaya. Dibandingkan dengan Uang Pertanggungan yang bisa kita klaim dari Asuransi Penyakit Kritis atau Early Stage Coverage jika sampai terkena penyakit kritis.

Dengan cara ini kita jadi mengerti betul betapa pentingnya membeli asuransi dalam Rencana Keuangan!


Penyebab Mahalnya Biaya Berobat

Jakarta, Banyak orang yang bilang bahwa kesehatan itu mahal harganya, tapi kebanyakan dari masyarakat baru menyadarinya ketika jatuh sakit atau harus dirawat di rumah sakit. Kenapa kesehatan bisa begitu mahal?

Saat ini sudah menjadi hal yang umum bahwa untuk berobat bahkan di dokter pemerintah sekalipun membutuhkan uang yang tidak sedikit. Banyak hal yang menjadi penyebab mahalnya biaya kesehatan. Seperti dikutip dari MSN, Selasa (11/8/2009), inilah beberapa alasan yang meyebabkan biaya kesehatan menjadi mahal:

Dokter yang terlalu banyak menuntut
Para ahli mengatakan ini biasa disebut dengan pertahanan kedokteran, dalam hal ini dokter sering memeberikan pemeriksaan diagnosis, prosedur dan terapi lain yang sebenarnya tidak diperlukan oleh pasien. Jadi, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan mengapa pasien harus melakukan pemeriksaan tersebut.

Karena perempuan
Peneliti dari National Women's Law Center telah menemukan bahwa perempuan memiliki biaya kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini karena perempuan lebih sering mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan ataupun cek kesehatan. Perempuan lebih peduli dengan kesehatannya sejak masih usia produktif, sedangkan laki-laki biasanya setelah berusia 50 tahun atau setelah terkena suatu penyakit seperti sakit jantung atau diabetes.

Lebih memilih untuk mengobati penyakit dibandingkan dengan mencegahnya
Semua orang tahu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, namun masyarakat biasanya malas untuk memeriksakan diri ke dokter dan lebih suka menggunakan uangnya untuk hal yang lain.

Padahal uang yang akan dikeluarkan untuk mencegah suatu penyakit lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatannya. Karena penyakit-penyakit tersebut biasanya merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk mengobatinya, seperti kemoterapi atau operasi jantung.

Dokter dibayar untuk apa yang telah dilakukannya bukan untuk seberapa pedulinya dokter terhadap pasien
Kadang saat ke dokter atau berobat, pasien menerima tindakan yang seharusnya tidak diperlukan tapi pasien menerima begitu banyak obat yang harus diminum. Padahal belum tentu semua obat yang diberikan oleh dokter tersebut benar-benar dibutuhkan oleh pasien. Dokter yang peduli dengan pasiennya pasti akan memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.

Selain hal tersebut, kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan mahalnya biaya pengobatan. Teknologi kedokteran saat ini sangat berkembang pesat, banyak alat-alat baru diciptakan untuk bisa mengobati berbagai penyakit. Namun, ini bukanlah menjadi alasan yang utama mahalnya biaya kesehatan.

Jadi peribahasa yang selama ini sering didengar oleh masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati memang benar, karena biaya yang dikeluarkan sebenarnya lebih sedikit. Dan jadilah pasien yang kritis ketika sedang berobat dimanapun, agar pasien tidak perlu menerima tindakan ataupun obat yang seharusnya tidak diperlukan.

7 Penyakit Dengan Biaya Pengobatan Termahal

Tiap tahunnya biaya pengobatan hampir semua penyakit semakin meningkat. Tapi diantara semua jenis penyakit itu ada yang biayanya amat mahal. Hindari 7 penyakit ini jika tidak ingin jatuh miskin.

Lakukan gaya hidup yang sehat dan rencanakan keuangan untuk melindungi biaya kesehatan anda di masa yang akan datang, agar terhindar dari masalah keuangan yang dapat menyeret keluarga anda dalam ketidakpastian. 

Bisa anda bayangkan berapa besar biaya kesehatan yang harus ditanggung beberapa tahun kedepan ditengah inflasi yang terus naik setiap tahunnya.

Berikut 7 penyakit dengan biaya pengobatan yang mahal :
 1. Penyakit mental 
Peningkatan biaya per tahun 6 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 142,2 miliar.
Penyakit mental diantaranya yaitu Alzheimer, Parkinson, Schizoprenia, depresi dan lainnya. Perkembangan obat terkini dan proses penyembuhan yang lama membuat penyakit ini menjadi penyakit dengan biaya pengobatan termahal diantara semua penyakit yang ada.


 

2. Penyakit jantung

Peningkatan biaya per tahun 5 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 123,1 miliar.

Penyakit jantung masih menjadi penyakit pembunuh nomor 1 di dunia. Hal ini disebabkan semakin banyak orang yang merokok dan meningkatnya pola hidup tidak sehat seperti makanan berkolesterol tinggi dan jarangnya olahraga.

 








3. Trauma
 Peningkatan biaya per tahun 6 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 100,2 miliar.

Biaya pengobatan orang yang terkena trauma terus meningkat karena tiap kasus berbeda-beda cara pengobatannya. Selain itu alat-alat untuk mendiagnosis penyakit ini seperti Computed tomography scans cukup mahal harganya.

 

4. Kanker 
Peningkatan biaya per tahun 7 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 99,4 miliar.
 
Kanker dengan biaya pengobatan termahal adalah kanker usus besar, kanker payudara, kanker paru-paru dan kanker prostat. Kunci dari menghindari penyakit ini adalah dengan menghindari merokok dan menjaga asupan makanan yang sehat.

 


5. Penyakit paru-paru
 
Peningkatan biaya per tahun 6 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 64,6 miliar.

Yang termasuk penyakit paru-paru diantaranya asma, emphysema (pembengkakan atau radang paru-paru) dan penyakit Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) lainnya.

 




6. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
 Peningkatan biaya per tahun 9 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 50,2 miliar.

Penyakit ini membutuhkan biaya yang cukup besar karena banyak dokter yang memberi obat dalam jumlah yang tak tanggung-tanggung pada pasiennya. Kualitas obat juga menentukan harganya. Jika saja obat hipertensi dibuat generiknya mungkin biaya penyakit ini bisa ditekan.


  
7. Osteoarthritis (radang sendi/rematik)
 
Peningkatan biaya per tahun 8 persen. Total ongkos penanganan penyakit ini di Amerika telah mencapai US$ 48 miliar.


Obesitas dan ukuran pinggang yang membesar adalah faktor yang memperbesar risiko penyakit ini. Obat-obatan mahal seperti Vioxx dan Celebrex yang muncul pada awal tahun 2000 menambah mahal biaya penyembuhan penyakit radang sendi ini. Pada tahun 2004, Vioxx ditarik dari pasaran karena memicu risiko serangan jantung.


Bekerja Lebih dari Delapan Jam Berbahaya

Liputan6.com, Helsinki: Hasil temuan ini tampaknya menjadi peringatan bagi Anda yang gila kerja. Bekerja lebih dari delapan jam alias lembur bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 80 persen.

Para peneliti mengatakan, jam kerja yang panjang bisa membuat ribuan karyawan mendapat hukuman serangan jantung dan stroke. Peringatan ini muncul setelah peneliti menganalisa 12 studi pada 1958, yang melibatkan 22 ribu orang dari seluruh dunia.

Para ilmuwam dari Finnish Institute of Occupational Health menemukan bahwa mereka yang bekerja lebih dari delapan jam memiliki kesempatan 40 sampai 80 persen terkena penyakit jantung, Rabu (12/9).

Ukuran peningkatan bervariasi tergantung pada masing-masing penelitian. Efek yang lebih menonjol ketika peserta ditanyakan berapa lama mereka bekerja, tetapi ketika peneliti memonitor jam kerja, peningkatan risiko terkena jantung mendekati 40 persen.

Peneliti Dr Marianna Virtanen mengatakan, efek ini bisa disebabkan stres yang terlalu lama. Pemicu lain bisa dari kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya olahraga karena waktu yang terbatas.

"Ada beberapa potensi mekanisme yang mungkin mendasari hubungan antara jam kerja yang panjang dan penyakit jantung," jelas Virtanen.

Pada 2009, tim yang sama menemukan, jam kerja yang panjang meningkatkan risiko demensia di kemudian hari. Efeknya sama besarnya dengan merokok.

Pekerja setengah baya yang menghabiskan waktu 55 jam atau lebih dalam seminggu memiliki fungsi otak yang lebih buruk dibandingkan mereka bekerja tidak lebih dari 40 jam, dengan nilai tes yang rendah untuk mengukur kecerdasan, memori jangka pendek dan mengingat kata.(Dailymail/MEL)