Jakarta, Banyak orang yang bilang bahwa kesehatan itu mahal harganya, tapi kebanyakan dari masyarakat baru menyadarinya ketika jatuh sakit atau harus dirawat di rumah sakit. Kenapa kesehatan bisa begitu mahal?
Saat ini sudah menjadi hal yang umum bahwa untuk berobat bahkan di dokter pemerintah sekalipun membutuhkan uang yang tidak sedikit. Banyak hal yang menjadi penyebab mahalnya biaya kesehatan. Seperti dikutip dari MSN, Selasa (11/8/2009), inilah beberapa alasan yang meyebabkan biaya kesehatan menjadi mahal:
Dokter yang terlalu banyak menuntut
Para ahli mengatakan ini biasa disebut dengan pertahanan kedokteran, dalam hal ini dokter sering memeberikan pemeriksaan diagnosis, prosedur dan terapi lain yang sebenarnya tidak diperlukan oleh pasien. Jadi, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan mengapa pasien harus melakukan pemeriksaan tersebut.
Karena perempuan
Peneliti dari National Women's Law Center telah menemukan bahwa perempuan memiliki biaya kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini karena perempuan lebih sering mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan ataupun cek kesehatan. Perempuan lebih peduli dengan kesehatannya sejak masih usia produktif, sedangkan laki-laki biasanya setelah berusia 50 tahun atau setelah terkena suatu penyakit seperti sakit jantung atau diabetes.
Lebih memilih untuk mengobati penyakit dibandingkan dengan mencegahnya
Semua orang tahu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, namun masyarakat biasanya malas untuk memeriksakan diri ke dokter dan lebih suka menggunakan uangnya untuk hal yang lain.
Padahal uang yang akan dikeluarkan untuk mencegah suatu penyakit lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatannya. Karena penyakit-penyakit tersebut biasanya merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk mengobatinya, seperti kemoterapi atau operasi jantung.
Dokter dibayar untuk apa yang telah dilakukannya bukan untuk seberapa pedulinya dokter terhadap pasien
Kadang saat ke dokter atau berobat, pasien menerima tindakan yang seharusnya tidak diperlukan tapi pasien menerima begitu banyak obat yang harus diminum. Padahal belum tentu semua obat yang diberikan oleh dokter tersebut benar-benar dibutuhkan oleh pasien. Dokter yang peduli dengan pasiennya pasti akan memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.
Selain hal tersebut, kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan mahalnya biaya pengobatan. Teknologi kedokteran saat ini sangat berkembang pesat, banyak alat-alat baru diciptakan untuk bisa mengobati berbagai penyakit. Namun, ini bukanlah menjadi alasan yang utama mahalnya biaya kesehatan.
Jadi peribahasa yang selama ini sering didengar oleh masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati memang benar, karena biaya yang dikeluarkan sebenarnya lebih sedikit. Dan jadilah pasien yang kritis ketika sedang berobat dimanapun, agar pasien tidak perlu menerima tindakan ataupun obat yang seharusnya tidak diperlukan.
Saat ini sudah menjadi hal yang umum bahwa untuk berobat bahkan di dokter pemerintah sekalipun membutuhkan uang yang tidak sedikit. Banyak hal yang menjadi penyebab mahalnya biaya kesehatan. Seperti dikutip dari MSN, Selasa (11/8/2009), inilah beberapa alasan yang meyebabkan biaya kesehatan menjadi mahal:
Dokter yang terlalu banyak menuntut
Para ahli mengatakan ini biasa disebut dengan pertahanan kedokteran, dalam hal ini dokter sering memeberikan pemeriksaan diagnosis, prosedur dan terapi lain yang sebenarnya tidak diperlukan oleh pasien. Jadi, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan mengapa pasien harus melakukan pemeriksaan tersebut.
Karena perempuan
Peneliti dari National Women's Law Center telah menemukan bahwa perempuan memiliki biaya kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini karena perempuan lebih sering mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan ataupun cek kesehatan. Perempuan lebih peduli dengan kesehatannya sejak masih usia produktif, sedangkan laki-laki biasanya setelah berusia 50 tahun atau setelah terkena suatu penyakit seperti sakit jantung atau diabetes.
Lebih memilih untuk mengobati penyakit dibandingkan dengan mencegahnya
Semua orang tahu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, namun masyarakat biasanya malas untuk memeriksakan diri ke dokter dan lebih suka menggunakan uangnya untuk hal yang lain.
Padahal uang yang akan dikeluarkan untuk mencegah suatu penyakit lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatannya. Karena penyakit-penyakit tersebut biasanya merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk mengobatinya, seperti kemoterapi atau operasi jantung.
Dokter dibayar untuk apa yang telah dilakukannya bukan untuk seberapa pedulinya dokter terhadap pasien
Kadang saat ke dokter atau berobat, pasien menerima tindakan yang seharusnya tidak diperlukan tapi pasien menerima begitu banyak obat yang harus diminum. Padahal belum tentu semua obat yang diberikan oleh dokter tersebut benar-benar dibutuhkan oleh pasien. Dokter yang peduli dengan pasiennya pasti akan memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.
Selain hal tersebut, kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan mahalnya biaya pengobatan. Teknologi kedokteran saat ini sangat berkembang pesat, banyak alat-alat baru diciptakan untuk bisa mengobati berbagai penyakit. Namun, ini bukanlah menjadi alasan yang utama mahalnya biaya kesehatan.
Jadi peribahasa yang selama ini sering didengar oleh masyarakat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati memang benar, karena biaya yang dikeluarkan sebenarnya lebih sedikit. Dan jadilah pasien yang kritis ketika sedang berobat dimanapun, agar pasien tidak perlu menerima tindakan ataupun obat yang seharusnya tidak diperlukan.