Latest Updates
Showing posts with label Asuransi Jiwa. Show all posts
Showing posts with label Asuransi Jiwa. Show all posts

Belajar dari Masalah Asuransi Ahmad Dhani dan Dul, Ini Pesan Asosiasi

Belajar dari Masalah Asuransi Ahmad Dhani dan Dul, Ini Pesan Asosiasi
Perselisihan pencairan asuransi antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi kerap terjadi. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa saran yang diberikan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Pertama adalah tertanggung harus sangat paham tawaran produk asuransi dari perusahaan asuransi. Apalagi ada bahasa hukum yang tidak bisa dimengerti oleh semua orang.  Bisanya, tertanggung atau pemegang polis sering bermasalah dalam poin ini. Karena, pihak pemegang polis tidak memahami apa yang menjadi kewajiban dan hak nantinya. 
Perusahaan asuransi tidak akan berkilah bila memang sudah jadi kewajibannya mencairkan asuransi. Perusahaan asuransi wajib membayar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati.
Kedua, tertanggung dapat menempuh jalur khusus, kalau seandainya ada ketidakcocokan kesepakatan dengan realita. Ini juga berlaku untuk perusahaan asuransi, bila diketahui pemegang polis sengaja melakukan penipuan untuk mendapatkan pencairan asuransi
Jalur khusus ini adalah pelaporan ke Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI). BMAI dipastikan akan bertindak independen untuk setiap kasus yang dihadapi. Ini dijamin oleh semua asosiasi yang terkait dengan asuransi.
Proses mediasi melalui BMAI tidak memakan biaya alias gratis. Proses yang berlangsung juga tidak lama. Sangat bergantung kepada beratnya perselisihan yang dihadapi. Kasih laporan, laporan dikaji, kemudian dipertemukan untuk mediasi. mungkin satu bulan itu cukup waktunya.

KLAIM ASURANSI PRUDENTIAL TERBUKTI SANGAT MUDAH



Apakah anda ragu untuk ikut asuransi karena pernah mendengar bahwa para perusahaan asuransi di Indonesia biasanya hanya mau menerima uang premi asuransi pelanggan saja tapi tidak pernah mau menerima klaim asuransi dari mereka? Mungkin anda pernah mendengar berbagai contoh kasus ataupun permasalahan teman-teman anda yang sudah menjadi nasabah asuransi tertentu, namun ini lain halnya dengan asuransi prudential. Bahkan asuransi seperti asuransi pendidikan Prudential saja dapat memiliki berbagai keuntungan seperti keuntungan dalam bidang kesehatan. Jadi dapat dikatakan bahwa anda akan mendapatkan keuntungan jauh lebih banyak dari pada yang terdapat di asuransi lainnya.

Kebanyakan orang masih merasa bahwa asuransi hanyalah menjadi kebiasaan orang kaya yang sudah melimpah uangnya sehingga tidak membutuhkan tabungan lagi dan dapat membayar asuransi sampai dengan puluhan tahun. Ini adalah anggapan yang salah karena asuransi sebenarnya merupakan salah satu kebutuhan pokok kita dan sudah seharusnya diperlakukan seperti kebutuhan pokok. Bayangkan saja jika anda tidak memiliki asuransi kesehatan dan pada suatu saat, anda mengalami suatu penyakit dan selama anda sakit, anda tidak dapat bekerja dan mencari nafkah, jika anda memiliki pasangan, maka anda akan membebankan pasangan anda dengan tagihan-tagihan pengobatan yang pastinya mahal. Ini pastinya menambahkan beban kepadanya padahal beban untuk merawat dan menghadapi keadaan kita ketika sedang sakit saja sudah cukup menyulitkan. Di lain pihak, jika anda tidak memiliki pasangan dan tabungan yang tidak terlalu banyak, mungkin anda tidak bisa mendapatkan pengobatan karena anda tidak memiliki dana yang cukup. Ini lain halnya dengan jika anda sudah berlangganan asuransi kesehatan. Semua biaya pengobatan anda sampai dengan ketika anda sudah dapat kembali mencari uang, akan ditanggung oleh asuransi tersebut, yang perlu anda lakukan hanyalah melakukan klaim asuransi seperti yang telah dijelaskan di dalam prosedur asuransinya.

Jika sebagian orang merasa kesulitan untuk mendapatkan klaim asuransinya, ini tidak akan terjadi jika anda memilih asuransi terbaik yang ada di Indonesia, Asuransi Prudential. Memilih asuransi seharusnya tidak berdasarkan yang termurah saja, namun yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada anda. Jika anda berlangganan suatu asuransi hanya karena harganya saja, anda mungkin akan kehilangan berbagai keuntungan yang bisa anda dapatkan jika anda berlangganan kepada asuransi yang terbaik. Dengan demikian, harga yang mahal sebenarnya akan terasa tidak mahal karena keuntungan yang akan anda dapatkan akan berlipat ganda. Bahkan klaim asuransi Prudential dapat dikatakan sebagai yang termudah di Indonesia. Selain prosedurnya yang tidak berbelit, anda dapat dengan mudah meminta bantuan ataupun informasi dari agen anda ketika anda membutuhkannya karena memang agen-agennya dapat dengan mudah dihubungi kapanpun anda membutuhkannya, bukan hanya sekedar ketika hendak membujuk anda berlangganan asuransinya saja, namun juga ketika anda telah menjadi bagian dari nasabahnya. Selain asuransi kesehatan, asuransi yang tidak kalah pentinganya adalah asuransi jiwa. Memang tidak ada yang suka memikirkan kematian, namun demikian, kita semua pastinya pada suatu waktu akan menemui ajal, dengan klaim asuransi jiwa ini, maka paling tidak jika memang sudah waktunya kita untuk pergi, maka kita tidak meninggalkan orang yang kita cintai bersusah payah mengurus segalanya untuk kita karena bagaimanapun juga mereka sedang dalam keadaan berduka. Maka asuransi ini akan dapat membantu mereka paling tidak, dengan meringgankan beban pikiran mengenai berbagai biaya seperti biaya rumah sakit dan penguburan yang pastinya akan cukup merepotkan.

Premi Asuransi kesehatan terbaik Prudential


Asuransi merupakan pilihan yang tepat bagi seseorang untuk dapat menjamin hidupnya untuk hidup yang terencana. Segala kemungkinan dapat menimpa hidup kita baik itu kejadian yang baik maupun buruk. Namun, semuanya itu dapat kita cegah dengan adanya layanan asuransi ini. Salah satu perusahaan yang cukup dikenal di masyarakat adalah prudential. Asuransi ini sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat yang menjadikannya sebagai sebuah perusahaan penyedia asuransi terbaik. Banyak hal yang mungkin kita dapat dari asuransi ini. Salah satunya adalah layanan yang berkualitas pada setiap biaya penanggungan. Jasa layanannya pun cukup beragam mulai dari asuransi pendidikan untuk anak-anak, asuransi pensiun, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi bagi perusahaan jika mengalami kebangkrutan dan lain sebagainya. Semua jasa itu mereka upayakan agar dapat membantu kita mengatasi setiap kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

Menjamurnya berbagai perusahaan asuransi di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa layanan ini memang memuaskan dan mempunyai semakin banyak peminat. Banyak orang yang sering membanding-bandingkan jasa layanan dari setiap perusahaan. Namun harus kita sadari bahwa setiap perusahaan jasa asuransi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Namun, saya pribadi beranggapan bahwa prudential lah yang tepat untuk dijadikan pilihan. Prudential sendiri merupakan sebuah perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1995. Perusahaan ini merupakan perusahaan cabang yang berpusat di London. Perusahaan ini pun sudah tersebar luas di beberapa kota di Indonesia. Jasa yang paling diminati oleh para pelanggannya adalah di bidang kesehatan. Disini, prudential memberikan beberapa layanan tambahan terkait dengan jasa asuransi yang mereka tawarkan. Beberapa diantaranya adalah kartu sehat, perlindungan sakit kritis, perlindungan kecelakaan dan perlindungan jiwa. Semuanya itu mereka berikan demi kepuasan dari pelanggan. Semuanya itu menjamin kesehatan pelanggan bila mereka mengalami penyakit sampai pada keadaan yang kritis, membuat mereka cacat toatal ataupun meninggal. Untuk mendapatkan semua fasilitas itu pelanggan diwajibkan membayar premi asuransi yang diharus dibayarkan setiap bulannya.

Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak banyak, premi dari asuransi perusahaan prudential mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rata-rata tingkat peningkatan dari premi ini mencapai kurang lebih 9% per tahunnya. Hal ini merupakan pencerminan bahwa semakin banyak orang yang percaya terhadap perusahaan ini. Selain itu tingkat pengembalian klaim asuransi juga mengalami peningkatan mencapai 55% yang terjadi pada tahun 2008. Semuanya itu terjadi berkat kerjasama yang baik antara perusahaan tersebut dengan pelangan yang sudah mau mempercayakan uangnya untuk dapat diinvestasikan di perusahaan itu.

Segala predikat yang diraih oleh asuransi prudential merupakan hasil kerja keras yang telah dibagun secara bertahun-tahun oleh persahaan tersebut dalam mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Walaupun premi yang harus dibayarkan cukup mahal namun semuanya itu tak kan tergantigan dengan mempunyai tubuh yang sehat. Karena itulah banyak orang berkata kesehatan itu mahal harganya. Jadi walaupun kita harus sedikit merogoh kocek agak dalam untuk menikmati keterjaminan kesehatan kita, namun kita tak akan dikecewakan oleh perusahaan ini. Memang banyak merebak perusahaan jasa asuransi lain yang mempunyai tawaran lebih ringan dalam pembayaran premi, namun tetap saja jasa yang diberikan oleh merek tak sebaik seperti yang diberikan oleh prudential. Di sini, kita tak perlu khawatir dan cemas akan masalah pembayan premi karena perusahaan ini menawarkan pembayaran mulai dari Rp350.000,00 sampai dengan Rp 2.000.000,00 per bulannya. Semuanya itu dapat disesuaikan dengan budget kita. Semuanya akan terasa lebih ringan dengan bantuan layanan dari mereka.

Mengapa Harus Punya Asuransi ?

Asuransi merupakan upaya memindahkan risiko yang akan dihadapi seseorang di masa mendatang untuk dipikul atau ditanggung oleh pihak lain sebagai bagian usaha dari pihak lain tersebut.

Pihak lain itu bisa perorangan ataupun lembaga. Biasanya pihak yang bisa menanggung risiko pihak lain dapat dilakukan dengan
perjanjian dua pihak atau perjanjian publik yang dikelola oleh lembaga atau perusahaan asuransi.

Keluarga atau seseorang harus mempunyai persepsi atau pendapat atau kepastian akan adanya risiko di masa mendatang. Risiko tersebut dirasakan berdampak terhadap kehidupan keluarga atau seseorang di masa mendatang jika terjadi. Risiko tersebut dikelompokkan menjadi risiko kematian, risiko atas kerusakan atau hilang barang, dan berbagai risiko yang dapat diperhatikan perusahaan asuransi.

Persoalan berikutnya adalah jika risiko itu tidak mau ditanggung pihak lain dan mempunyai kemampuan untuk menanggung sendiri, tidak diperlukan asuransi.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah dengan membeli asuransi kesehatan untuk keluarga. Apabila kepala keluarga bekerja di perusahaan yang tidak menanggung biaya pengobatan, sebaiknya keluarga harus membeli asuransi untuk aktivitas tersebut. Artinya keluarga membutuhkan asuransi untuk biaya pengobatan.

Kembali lagi, jika keluarga bisa berhitung dan menjamin tidak akan mendapatkan gangguan kesehatan, keluarga tidak perlu membeli asuransi. Keluarga atau seseorang paling utama mendapatkan atau membeli asuransi kesehatan.

Selanjutnya, keluarga mencoba atau membuat daftar asuransi yang diinginkan setelah asuransi kesehatan. Asuransi lain yang dibutuhkan keluarga adalah asuransi kematian. Asuransi ini dibutuhkan karena jika kematian terjadi pada kepala keluarga yang menjadi tumpuan harapan, akan terjadi persoalan pada keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus benar-benar memikirkan tentang persoalan yang terjadi di masa mendatang.

Salah memilih pihak yang diasuransikan bisa juga memengaruhi persoalan di masa mendatang. Misalnya, pihak yang menjadi diasuransikan adalah kepala keluarga karena kepala keluarga yang banyak mempunyai aktivitas untuk mendapatkan risiko tersebut, tetapi yang diasuransikan adalah ibu rumah tangga karena yang mengambil keputusan dalam rumah tangga selalu ibu rumah tangga tersebut. Kesalahan ini mengakibatkan kesulitan pada keluarga jika yang meninggal kepala keluarga.

Aset keluarga
Asuransi selanjutnya yang sangat diperlukan oleh keluarga adalah asuransi aset keluarga. Asuransi aset keluarga yang dimaksudkan adalah asuransi kebakaran atas rumah. Setelah keluarga membeli atau telah memiliki asuransi ini, keluarga bisa melanjutkan ke aset yang lain yang perlu mendapatkan asuransi.

Asuransi lain yang juga perlu mendapatkan pertimbangan keluarga atau seseorang adalah asuransi pendidikan. Keluarga sangat membutuhkan asuransi pendidikan mengingat biaya pendidikan di masa mendatang akan lebih besar. Keluarga harus memikirkan asuransi ini karena asuransi ini bisa membantu anggota keluarga memiliki kehidupan yang lebih layak di masa mendatang dengan memiliki pendidikan yang lebih baik. Perencanaan atas asuransi pendidikan sangat diperlukan keluarga.

Keluarga atau seseorang harus memelajari secara saksama asuransi yang akan dimiliki. Keluarga atau seseorang harus juga memelajari kemampuan dalam memiliki asuransi tersebut. Artinya keluarga atau seseorang harus menyinkronkan kemampuan dengan asuransi yang diinginkan. Jika asuransi yang diinginkan sudah jelas, disesuaikan dengan kemampuan. Walaupun asuransi yang diinginkan tersebut tersedia, kemampuan membeli asuransi perlu juga mendapatkan perhatian.

Selanjutnya, keluarga perlu melakukan shopping (melihat) asuransi yang ada karena keluarga perlu mendapatkan informasi secara detail atas asuransi tersebut. Judul asuransi yang diperlihatkan seperti yang diinginkan, tetapi ketika mendapatkan informasinya bukan asuransi yang diinginkan. Oleh karena itu, kejelasan asuransi yang akan dibeli juga menjadi perhatian keluarga agar apa yang dibeli sesuai dengan kebutuhan.

Keluarga juga harus memelajari perusahaan asuransi yang menawarkan produk, terutama setelah investor membeli asuransi tersebut. Biasanya jasa pelayanan yang diberikan setelah asuransi dibeli bukan semakin baik, melainkan semakin tidak jelas. Diskusi dengan berbagai pihak atas penawaran produk asuransi juga menjadi kebiasaan. Keluarga juga bisa meminta perusahaan asuransi soal tindakan yang diberikan perusahaan setelah pembelian asuransi. Informasi ini juga sangat dibutuhkan dalam kerangka kepentingan investor.

Keluarga tidak memerlukan nama besar dari perusahaan asuransi, baik dari segi aset yang dimiliki maupun jumlah pemegang polis perusahaan. Jasa pelayanan yang akan diberikan kepada keluarga lah yang sangat dibutuhkan agar keluarga merasa nyaman memiliki asuransi tersebut. Keluarga juga bisa melakukan diskusi yang mendalam dengan meminta contoh yang pernah dilakukan perusahaan asuransi tersebut.

Kehati-hatian investor sangat dibutuhkan dalam memilih dan membeli produk asuransi. Keluarga membutuhkan tindakan atas asuransi yang dimiliki bukan janji atau sekadar memenuhi persyaratan. Pemerintah juga perlu turun tangan untuk pengawasan asuransi dalam berbisnis agar kepuasan investor bisa terpenuhi. Kebijakan atas asuransi yang transparan juga diperlukan agar pengelolaan asuransi lebih meningkat.

Tepat Memilih Asuransi Pendidikan Anak

Tepat Memilih Asuransi Pendidikan Anak

Ketika menyusun rencana keuangan keluarga, seperti asuransi pendidikan anak, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan. 

Sebab,saat ini banyak perusahaan yang menawarkan beragam produk asuransi. Agar tidak salah pilih. Rasanya, tidak ada salahnya jika Anda menyimak tips memilih asuransi pendidikan anak di bawah ini.


Kenali perusahaan asuransi serta agennya
Seperti kita tahu, ada istilah tak kenal maka tak sayang, istilah ini ada baiknya Anda gunakan untuk memilih sebuah program asuransi pendidikan. Untuk itu, luangkan waktu untuk meneliti serta mengobservasi produk asuransi beserta perusahaan asuransi. Setelah yakin, ada baiknya telepon atau bahkan datangi langsung kantor cabangnya.

Tarif premi
Hitunglah premi yang harus dibayarkan, jangan saja mencari yang murah, ada beberapa faktor yang harus diketahui. Kita harus membandingkan besarnya premi yang harus dibayarkan dengan nilai tabungan pendidikan yang kita dapat saat jatuh tempo tiba. Apakah sesuai dengan biaya sekolah yang kita butuhkan di masa depan?

Jangan tergiur penawaran khusus
Penawaran seperti Cashback dan lain sebagainya nya adalah iming-iming yang mudah membuat kita tergiur. Pelajari lebih lanjut terlebih dahulu. Mintalah penjelasan lebih lanjut mengenai paket tersebut, tanya lebih detil, bagaimana perbandingan antara pendidikan dan jiwa.

Fleksibilitas penarikan dana
Tips terakhir dalam memilih asuransi pendidikan anak, adalah bagaimana sistem menarik Tabungan Dana Pendidikan. Dan bagimana ketika kita menarik di luar waktu yang disepakati. Contohnya, kita menarik 1 tahun lebih cepat karena si anak masuk kelas akselerasi dan lulus 1 tahun lebih cepat.

Fakta Dibalik Asuransi Jiwa

Mungkin saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengerti betul akan artinya berasuransi jiwa. Makanya industri ini walaupun tumbuh cukup signifikan tetapi tak sebanding dengan jumlah penduduk yang dimililki Indonesia.

Nah, berikut ini beberapa fakta mengenai pentingnya proteksi terhadap Anda  dan keluarga dengan mengambil bagian dalam ikut sebuah produk asuransi. Tapi awas jangan salah pilih dengan hanya mengandalkan paket-paket hemat atau tertarik karena bonus-bonus yang dijanjikan.


Stroke Penyakit Paling Membunuh
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, setiap 1.000 penduduk Indonesia, 8 orang diantaranya terkena stroke. Ya, stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, dengan proporsi 15,4%. Penyakit ini menyebabkan setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia, 1 di antaranya dikarenakan  penyakit stroke.

Kematian Akibat Penyakit Tak Menular Meningkat
Kematian akibat penyakit tidak menular juga meningkat menjadi. Ini tentunya menjadi perhatian pemerintah. Dan tentu saja, menjadi peluang menjamurnya perusahaan-perusahaan asuransi.

10 Penyebab Kematian di Indonesia
Sepuluh penyebab kematian di Indonesia menurut survei World Health Organization beberapa waktu lalu adalah jantung koroner, tuberkolosis, kelainan pembuluh darah, penyakit pernapasan, penyakit bayi baru lahir, penyakit paru-paru, kecelakaan lalu-lintas, diabetes mellitus, darah tinggi, dan diare.

Mahalnya Biaya Rumah Sakit
Biaya pengobatan kesehatan di Indonesia meningkat 10 hingga 14 persen dalam tiga tahun terakhir. Akibatnya, banyak orang yang berasal dari kleluarga tak mampu tidak mau berobat ke rumah sakit.

Antara Asuransi, Tabungan, dan Konsumsi
Rata-rata pendapatan keluarga yang disisihkan untuk menabung hanya 18 persen, sedangkan untuk asuransi hanya 10 persen. Padahal, biaya pengobatan tiap tahunnya terus meningkat. Selebihnya, masyarakat banyak masyarakat yang membelabjakan uangnya untuk konsumsi.

Kesenjangan Proteksi Meningkat
Sejak beberapa tahun ini, kesenjangan proteksi kematian di Indonesia meningkat rata-rata 11 persen per tahun

Pemegang Polis Asuransi Masih Sedikit
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) 2012. Jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia hingga hanya mencapai mencapai 63 juta.  Terdiri dari 10 juta pemegang polis individu dan 53 juta pemilik polis gabungan. Dengan kata lain masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki polis asuransi.

sumber : neraca online

Segera rencanakan kehidupan terbaik untuk keluarga anda..

Definisi dari Risiko Kehidupan

Apa definisi dari Risiko Kehidupan dan apa saja ruang lingkup dari Risiko ini?

Risiko Kehidupan adalah suatu Risiko yang pasti terjadi dalam kehidupan seseorang Manusia, risiko ini mendatangi kita secara tiba-tiba dan dari luar atau bukan dari sesuatu yang kita kehendaki. Salah satu atau kombinasi dari risiko ini pasti terjadi dalam kehidupan kita,  yang kita tidak tahu adalah kapan waktu terjadinya.


Cakupan dari risiko ini adalah :
  1. Hidup Terlalu Singkat; Ada Pepatah yang mengatakan bahwa Kelahiran, Jodoh dan Kematian ada di tangan Tuhan. Disini Manusia hanya bisa berupaya, tetapi akhirnya Tuhan lah yang menentukan Kejadian dan Peristiwanya. Jenis Risiko ini berhubungan dengan Jangka Waktu dari Kehidupan kita yang lebih singkat dibandingkan dengan jangka waktu normal yang terjadi pada orang-orang kebanyakan. Atau dengan kata lain maka Usia kita lebih pendek dari rata-rata usia orang normal. Dalam ilmu Aktuaria dikenal istilah Rasio Life Expectancy atau Usia Harapan Hidup. Artinya adalah Rata-rata Usia seorang manusia dalam menjalani kehidupannya sampai Malaikat Maut mencabut nyawanya. Di Indonesia maka Tingkat Usia Harapan Hidup adalah 70,7 tahun, sedangkan di negara maju seperti Jepang adalah 82,6 tahun, di Inggris 79,4 tahun. Rasio ini sangat bergantung kepada Gaya Hidup, Pendidikan, Ekonomi, Sosial, Budaya, Perdagangan, Perindustrian yang terjadi di suatu negara, semakin tinggi nilai faktor-faktor tersebut maka semakin tinggi Usia Harapan Hidupnya. Oleh karena itu Hidup Terlalu Singkat bermakna bahwa Orang tersebut mempunyai Umur yang Pendek atau Meninggal Dunia lebih cepat dari kebanyakan orang lain atau Hidupnya lebih pendek dibandingkan kehidupan normal yang berlaku.
  2. Hidup Terlalu Lama; Risiko ini berbanding terbalik dengan risiko kehidupan yang pertama. Pada jenis ini maka Seseorang mempunyai Usia yang lebih panjang dibandingkan orang-orang kebanyakan. Banyak orang tidak pernah menyangka bahwa ini adalah suatu risiko. Memang risiko ini barulah dirasakan pahit jika kita tidak mengantisipasi Dampak Kerugian Finansial yang terjadi. Dampak terberat dari jenis ini adalah Dana Pensiun yang harus disediakan untuk menikmati Hari Tua seseorang. Dana tersebut diperlukan untuk membiayai Biaya Hidup Rumah Tangga termasuk atas Biaya Kesehatan yang harus disediakan untuk membayar ongkos-ongkos Kesehatan seperti misalnya Rawat Inap, Rawat Jalan, Dokter Gigi, Kaca Mata, Pengobatan, dan lain-lain baik Preventif, Kuratif maupun Rehabilitatif. Yang menarik adalah setiap orang tidak pernah lupa untuk memohon Umur Panjang pada saat Hari Ulang Tahunnya tetapi seringkali lupa memohon juga untuk diberikan rezeki untuk menopang Umur Panjangnya.
  3. Sakit dan kecelakaan; Risiko ini seringkali terjadi secara berulang-ulang dalam kehidupan seorang manusia. Oleh karena itu kita harus mengelola risiko ini dengan baik sehingga dampak kerugian finansialnya tidak membebani Kondisi Keuangan, serta musibah tersebut tidak terjadi secara berulang.
Selain kita mengetahui mengenai Risiko Kehidupan maka kita juga harus mengetahui tentang Siklus Kehidupan atau Life Cycle. Siklus ini terjadi sejak Manusia dilahirkan sampai dengan Dipanggil Tuhan. Dalam Siklus ini Setiap orang akan menjalani Tahapan Kehidupan sesuai dengan bertambahnya Usia dan juga Perubahan Kondisi Kehidupannya.

Misalnya pada :
  1. Tahap Awal maka secara normal seseorang akan menjalani lahir, perkembangan bayi hingga jadi anak kecil, sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar, remaja, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, dan kemudian kuliah.
  2. Tahap Selanjutnya adalah Bekerja untuk mendapatkan Penghasilan dan mengaplikasikan pendidikannya, dan karirnya terus berkembang sesuai dengan Kinerja dan Perilakunya, lalu akhirnya menemukan Jodohnya dan Menikah.
  3. Tahap Kemudian adalah Tetap melanjutkan karir kerjanya baik di tempat semula atau kantor baru, mempunyai keturunan atau anak sehingga menambah pengalaman hidupnya untuk membesarkan dan mendidik Anak-anaknya sampai mereka dewasa atau paling tidak sampai anak-anaknya menyelesaikan jenjang kuliahnya.
  4. Tahap Berikutnya adalah Tahap Keemasan dalam Berkarir dan juga kematangan Berkeluarga. Tahap ini diakhiri dengan periode memasuki Usia Pensiun dimana Seseorang harus kehilangan Sumber Pendapatannya. Namun demikian Sumber Pendapatan saat produktif bekerja bisa diganti dengan Dana Pensiun untuk terus menyambung dan melanjutkan Kehidupan Hari Tuanya. Pada tahap ini atau mungkin sebelumnya maka masih ada tanggung jawab dari Orang Tua untuk menikahkan Anaknya baik secara Agama, Biaya, Negara dan lain-lain.
  5. Tahap Pensiun atau Menjalani hari Tua � Periode dimana seseorang harus menjalani hari Tuanya setelah Pensiun bekerja. Batas usia Pensiun di Indonesia berkisar antara 55 atau 56, walaupun bisa diperpanjang sesuai kebutuhan. Jika seseorang tetap bertahan hidup sampai dengan usia rata-rata rasio harapan hidup misalnya 75 tahun maka hari tuanya sepanjang 20 tahun.  Padahal periode Masa Produktif seseorang hanya berlangsung selama +/- 30 tahun, dari usia pensiun 55 tahun dikurangi usia masuk kerja misalnya 25 tahun. Dengan kata lain maka Periode Hari Tua sebesar 2/3 dari Periode Bekerja tapi dengan Tanpa Pendapatan seperti saat masih Bekerja. Dan Biaya Kesehatan semakin tinggi karena risiko Kesehatan juga semakin buruk dan Biaya Pengobatan, Dokter, Rumah Sakit dan lain-lain juga semakin tinggi.
  6. Tahap Terakhir adalah tahap yang tidak populer atau tidak disukai oleh hampir semua orang tetapi harus terjadi dalam kehidupan seseorang. Risiko yang terjadi pada tahap ini adalah Kematian, sesuatu yang pasti terjadi tetapi tidak bisa diprediksi dengan tepat waktunya.
Setiap Tahapan dalam Siklus Kehidupan mempunyai Kebutuhan Asuransi atau Proteksi yang berbeda. Perbedaan ini bisa berupa Jenis Produknya, Nilai Uang Pertanggungan atau Santunan Asuransinya, Nilai Premi yang dibayarkan, Periode Jangka Waktu Kontrak, Cara Pembayaran Premi, Siapa Tertanggung dan siapa Penerima Manfaat atau Ahli Warisnya dan lain-lain sesuai Kebutuhan, kemampuan finansial dan Kondisi keluarga saat kebutuhan tersebut diharapkan terjadi.

Contoh Kebutuhan Asuransi pada setiap Tahapan dari Siklus Kehidupan adalah sebagai berikut :
  1. Tahap Awal � Kebutuhan Asuransi bukan pada orang bersangkutan tapi justru pada Orang Tuanya, khususnya Orang Tua (Ayah atau Ibu) yang menjadi Penanggung Biaya Kehidupan bagi orang tersebut. Namun bisa juga beli Asuransi dengan Orang tersebut jadi Tertanggung, dan Orang Tua yang membayarkan Premi sebagai Pemengang Polis sekaligus Pembayar Premi. Jenis Produk bisa Kesehatan atau Whole Life dengan Pembayaran Premi Terbatas hanya beberapa Tahun saja atau Seumur Hidup. Dengan membeli asuransi sejak dini maka Tingkat Risikonya lebih kecil dari pada jika membeli setelah berusia lebih tua, ini membuat Premi akan jauh lebih murah. Selain itu juga Proses Seleksi Penerimaannya akanlebih mudah dibandingkan jika sudah berusia lebih tua. Hal ini direkomendasikan bagi seseorang yang mempunyai Riwayat Keturunan Penyakit Mematikan seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes dan Penyakit Genetis lainnya, atau seseorang yang Gaya Hidup Keluarganya berisiko tinggi seperti gemar makanan Fast Food atau Berlemak atau Jarang Olah Raga dan lain-lain.
  2. Tahap Masa Kerja sampai Berumah Tangga � Kebutuhan Asuransi bisa dilakukan dengan melanjutkan Polis Anak-anak yang sudah ada tetapi dengan menambah jenis Santunan Proteksinya (contoh Penyakit Kritis, Kecelakaan, Cacat Tetap Total dan lain-lain), juga mengganti Penanggungjawab pembayar Premi dari Orang Tua kepada dirinya sendiri sekaligus menjadi Pemegang Polis. Jenis Produk Asuransi juga bisa ditambahkan jenis Dwi Guna atau Unit Link atau Universal atau Variable Life untuk keperluan Biaya Menikah, Dana Pensiun, Beli Kendaraan, Beli Rumah dan lain-lain, namun sebaiknya untuk Investasi dilakukan terpisah dengan Proteksi. Namun demi kepentingan Disiplin Menyisihkan Uang dan Alasan Kepraktisan dan Alasan Kesibukan serta Ketidakmengertian Ilmu Investasi maka pemilihan produk tersebut masih bisa diberikan toleransi. Walaupun Penulis tetap merekomendasikan untuk memisahkan antara Asuransi dengan Investasi, demi untuk memperoleh hasil yang optimal baik dari segi Nilai Santunan Proteksi maupun Nilai Pengembalian Investasinya.
  3. Tahap Masa Awal Berkeluarga � Sejak Menikah maka Nilai Santunan Musibah sebaiknya disesuaikan dengan Penambahan Biaya Rumah tangga akibat kehadiran Pasangan Hidup. Selain itu juga diperlukan untuk mempertimbangkan Tambahan Jenis Santunan Pasangan Hidup. Dan sejak Kelahiran Anaknya maka dibutuhkan tambahan Asuransi Pendidikan atau BeaSiswa Anak. Dan juga melakukan Tinjau Ulang kembali untuk Nilai Santunan Musibahnya serta Metode Pembayaran Preminya agar tidak membebani Total Biaya Pengeluaran Keluarga. Mengingat periode mencapai usia pensiun sudah semakin pendek maka diperlukan juga pertimbangan untuk Melakukan Review Nilai Setoran Dana Pensiun disesuaikan dengan Peningkatan Pendapatan dan Tingginya Inflasi yang berakibat pada Kenaikan Harga-harga barang. Jangan dilupakan adalah faktor Tambahan Nilai Santunan dan Nilai Dana Pensiun yang diberikan oleh Perusahaan Tempat Bekerja dan Pemerintah.
  4. Tahap Masa Keemasan Kehidupan � Jangka Waktu yang paling berkesan karena Karir sedang berada di puncak dan juga kondisi berkeluarga. Di tahap ini sering terjadi menerima Bonus atau Rejeki yang cukup besar sehingga mempunyai banyak godaan untuk melakukan Gaya Hidup Konsumtif yang tidak perlu. Disinilah saat untuk fokus berinvestasi tapi jangan lupa untuk melakukan Perlindungan Asuransinya. Jika sudah tidak ada kewajiban Biaya untuk Pendidikan Anak maka Anggarannya bisa dialihkan ke Dana Pensiun. Jika memang kita memiliki Penghasilan yang besar dan memiliki selisih positif yang cukup besar dengan Total Pengeluaran maka ini bisa dipakai untuk tambahan Setoran Dana Pensiun dan Investasi. Begitu juga jika menerima Rejeki atau Bonus Tambahan maka bisa ditambahkan ke Dana Pensiun atau Tambahan Portofolio Investasi yang dimiliki. Perlu dipertimbangkan juga untuk menambahkan Santunan Perawatan Jangka Panjang atau Long Term Care serta Santunan Patah Tulang atau Broken Bone untuk berjaga-jaga jika musibah tersebut menyerang kita.
  5. Tahap Periode Hari Tua � Saat untuk menikmati Hari Tua dengan menggunakan Dana Pensiun dan Hasil Pengembalian Investasi yang dilakukan saat masih bekerja. Jika kita melakukan Investasi dengan benar dan maksimal maka diharapkan bisa memperoleh Pasif Income yang bisa menggantikan 75% Biaya Rumah Tangga yang biasanya dibelanjakan, tentunya dengan memasukkan faktor inflasi atas harga-harga barang. Nama Penerima Manfaat Asuransi bisa dirubah sesuai dengan Kondisi Keluarga. Proporsi Istri sebagai Penerima Santunan bisa lebih ditingkatkan karena Anak-anak sudah Mandiri dan bisa menghidupi Keluarganya sendiri. Atau bisa juga mengganti Penerima Manfaat dengan memberikannya kepada Rumah-rumah Ibadah atau Yayasan Kemanusiaan atau Yayasan untuk Pendidikan dan Kesehatan Anak-anak.
  6. Tahap Kematian � Siklus Kehidupan berakhir.
Seperti dijelaskan sebelumnya maka Kita juga harus mengetahui Bagaimana Kondisi Finansial kita untuk mengetahui Kemampuan Finansial untuk membeli Asuransi, baik menetapkan Nilai Santunan (baik Musibah, Bea Siswa atau Pensiun), Jenis Santunan yang sebaiknya dimiliki, Cara Pembayaran dan Mata Uang Polis Asuransi. Selain itu juga diperlukan Informasi atau Data Aktual dari Usia Anak, Usia Kita, Kapan Dana Pendidikan harus diberikan, Kapan Dana Pensiun diperlukan, Berapa Lama Periode Asuransi dan sebagainya. Dengan seluruh Informasi dari Kebutuhan, Kemampuan Finansial dan juga Karakteristik Kondisi Keluarga maka Kita bisa membuat Perencanaan Asuransi dengan tepat sehingga bisa menjadi suatu Alat Pelindung Kebutuhan atau Hedging untuk Tujuan Kebutuhan.


Bila Anda Memiliki Dua Asuransi Kesehatan


Asuransi kesehatan bisa diperoleh dengan berbagai cara. Anda mungkin secara otomatis mendapatkannya sebagai anak, sebagai istri atau karena menjadi karyawan pada suatu perusahaan. Anda mungkin juga diasuransikan oleh asosiasi profesi atau perkumpulan. Dengan kata lain, Anda mendapatkannya tanpa membeli sendiri.Karena itu, ada kemungkinan Anda overinsured atau terlalu banyak dipertanggungkan. Misalnya, sebagai karyawan Anda mendapat jaminan asuransi dari tempat Anda bekerja. Namun, sebagai istri Anda juga mendapatkan jaminan dari perusahaan tempat suami bekerja. Padahal keduanya meng-cover risiko kesehatan yang mungkin sama.


Bila Anda sakit, dapatkah Anda memanfaatkan keduanya?
Dapat. Anda dapat mengklaim biaya perawatan Anda kepada dua perusahaan asuransi sekaligus. Namun, sesuai dengan prinsip asuransi di mana nasabah maksimal hanya mendapat penggantian klaim sebesar biaya yang dikeluarkan, kedua perusahaaan asuransi tersebut akan melakukan koordinasi supaya tidak terjadi pembayaran ganda. Mekanisme di mana perusahaan-perusahaan asuransi melakukan koordinasi klaim tersebut dinamakan COB (coordination of benefit).
Dalam skema COB, Anda cukup mengajukan klaim ke salah satu perusahaan asuransi, misalnya yang dari kantor Anda. Pihak asuransi akan menghitung berapa biaya yang di-cover sesuai polis Anda. Bila masih terdapat biaya yang tidak di-cover karena limit asuransinya terlewati atau termasuk dalam pengecualian polis, Anda dapat meminta perusahaan asuransi tersebut untuk melakukan koordinasi dengan perusahaan asuransi dari kantor suami. Perusahaan asuransi pertama akan mengirimkan berkas klaim asli ke perusahaan asuransi kedua dengan disertai rincian jumlah klaim yang sudah disetujui untuk dibayar. Perusahaan asuransi kedua akan menganalisa klaim dan membayar kekurangannya, sesuai ketentuan manfaat polis.
Untuk memudahkan proses klaim Anda, sebaiknya Anda memberitahu perusahaan asuransi pertama pada saat pengajuan klaim bahwa Anda juga ditanggung sebagai peserta di asuransi lain. Dengan demikian, semenjak awal mereka sudah melakukan komunikasi dengan pihak asuransi lain tersebut bila jumlah klaim Anda melebihi limit manfaat dalam polis Anda.

Sumber : Majalah Kesehatan